dunia anak, permainan anak dan kemajuan tekhnologi di hari anak nasional

Hari ini adalah special day for indonesian children, saya ingin menuliskan tentang dunia anak, permainan anak dan kemajuan tekhnologi di hari anak nasional ini... semoga dapat menjadi inspirasi hidup positif....

Sebelumnya ingin kusisipkan sejumput bait layaknya puisi :

Hari merona tergelar dalam lembaran
Senyum ceria dan celoteh suka yang selalu ada
Pada tiap hati yang masih bening penuh kesan
Yaitu pada jiwa anak nan cerah berwarna
Jagalah kebeningan itu jangan hilangkan
Biarkan dunia anak itu tetap indah tanpa noda
Jauhkan dari hitam kemajuan dan kenegatifan
Agar tumbuh kualitas yang patut dibangga

Semua manusia tentu pernah merasakan menjadi seorang anak... usia belia... usia kanak-kanak... dunia anak adalah masa yang paling indah... mestinya... walau terkadang ada sebagian orang yang punya masa kecil kurang bahagia... Namun usia kanak-kanak itu adalah masa tanpa beban pikiran yang berat... karena di masa cilik, seorang anak hanya mengisi hari-harinya dengan keceriaan...

Bermain adalah salah satu aktivitas terbanyak di masa itu... Kalau saya ingat zaman saya kanak-kanak, rasanya berbeda sekali dengan masa kini... Anak-anak jadul itu punya beragam permainan yang mengisi hari-hari bersama teman-teman, berbeda dengan kini yang sepertinya telah tergerus kecangihan tekhnologi era globalisasi... Kalau mungkin pertumbuhan ilmu itu meningkat, tentu bagus juga pemikiran anak juga diantar pada tingkatan ilmu sesuai zamannya, tetapi sangat disayangkan juga perkembangan ilmu tekhnologi itu jika kemudian merubah anak jadi kurang kreatif, mengurangi sosialitasnya, geraknya... coba saja perhatikan... anak-anak zaman kini yang lebih senang bermain game (entah ps/playstasion, atau game internet, atau game handphone dll...), yang membuatnya berlama-lama di depan layar bertekhnologi yang mungkin memberi dampak radiasi rendah (jika berlama-lama depan komputer akan merusak mata, membuat kepala pening dll) mengurangi gerak tubuh, membuatnya terpaku pada layar tanpa perkembangan imajinasi dan kreatifitas... Atau mungkin kalau permainannya untuk perorangan dapat mengurangi kemauan untuk bersosialisasi seorang anak... Bahkan segi negatifnya, jika adanya kurang pengontrolan internet, pornographi sampai juga di depan mata dan masuk ke pikiran anak-anak yang masih tabu itu...

Sedangkan permainan jadul itu beragam, dan mengandung kreatifitas serta pengembangan imajinasi dan mengasah talenta, serta memberi inspirasi bagi kehidupan... Apalagi untuk anak-anak yang dipedesaan... tanpa disadari, semua permaianan anak yang kini disebut ketinggalan zaman itu mengandung berjuta pelajaran... contohnya ketika seorang anak membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk, itu adalah salah satu kreatifitas yang mungkin tidak bisa dilakukan anak zaman sekarang, ketika bermain tali, maka gerak tubuh dan sosialitas anak terpacu, bermain rumah-rumahan maka imajinasi anak berkembang, bermain congklak juga dapat melatih otak untuk perhitungan, untuk ketelitian dan lan-lain, kalau contoh permainan yang aga kotanya mungkin lego... permainan ini rasanya dulu cukup disenangi, tapi zaman kini aga kurang diminati... dengan bermain lego, atau susun balok plastik menjadi sebuah bentuk dapat meningkatkan kreatifitas anak... tamia (mobil elektrik) juga dulu booming di kalangan anak laki-laki, walaupun modern tapi mengasah ilmu, karena terkadang anak lelaki akan mngutak-atik tamianya sehingga anak mengenal komponen listrik, kalau sekarang mungkin hanya di komusitas/ club saja tamia masih digemari... dan masih banyak lagi permainan jadul yang rasanya lebih mendidik dan dapat menginspirasi hidup setiap jiwa saat dewasa, dibandingkan permainan masa kini yang terpaku pada kecanggihan tekhnologi berlayar yang tidak terbatas...

Kalau kamu gimana? Saat masa kecilmu dulu permainan apa yang menurutmu paling menyenangkan dan tidak terlupakan namun kini telah tergerus tekhnologi? Dan apa pendapatmu tentang permainan anak-anak dengan kecanggihan terkhnologi masa kini? Share di blog ini yup..

Oya, kalau menurut saya juga, mungkin jika difungsikan untuk meningkatkan daya fikir anak pada kemajuan teknologi dengan pengenalan pada tekhnologi, tiadalah mengapa anak-anak itu didekatkan dengan tekhnologi, tapi jika kemudian tidak terbatas dan berlebihan maka sisi-sisi negatif dari globalisasi juga akan merusak mental anak yang dalam masanya berkembang, dan jauh dari hal-hal bagus yang dikesampingkan dan dianggap jadul atau ketinggalan jaman... orang dewasa saja sering tidak mampu berhadapan dengan kemajuan tekhnologi, alias menyalahgunakan tekhnologi, dengan banyaknya penyebaran video porno dan pengeditan gambar asli dengan wajah berbeda yang kini banyak merusak nama baik orang terutama perempuan, atau banyak juga pengeksploitasian perempuan pada jalur kecanggihan tekhnologi itu, hacker-hacker yang negatif juga banyak, dan lain-lain... Bagaimana dengan anak-anak? Masa depan apa yang akan dimiliki sebagian anak yang telah terjerumus dalam kemajuan tekhnologi yang tidak terkontrol? Maka kalau saja dunia anak itu ditata kembali dengan baik mungkin akan meminimalisir hal hal negatif di masa kanak-kanak yang meupakan masa pembelajaran diri itu.... apa pendapatmu? Share di blog ilmu air sebagai inspirasi hidup positif darimu...
Previous article
Next article

9 Komentar

  1. Anak2 Tak berdosa mereka racuni dengan sinetron, film dan masih banyak yang tidak mendidik. Lihat lah Anak2 dizaman sekarang? Mereka lebih hafal Lagu2 Setan dari pada Ayat2 Allah. Mereka lebih hafal Gaya2 Setan dari pada Gaya Islami. Naudzubilah.

    Semoga Kita dan anak cucu kita di jauhkan dari segala keburukan di dunia dan di akhirat.Amin

    BalasHapus
  2. Kalo aku dulu seringnya main congkak, buat latihan perhitungan dan ketepatan. Dan yang gak kalah populer waktu jaman aku juga ada permainan monopoli, yah.. minimal bisa hafal beberapa nama negara.

    Iya yah kalo diperhatikan anak-anak sekarang kebanyakan lebih memilih permainan-permainan berbau teknologi, terutama yang berlayar.

    Tayangan-tayang di tv juga menurutku banyak yang tidak mendidik bahkan menjerumuskan. Jadi kalo anak-anak sedang menonton tv harus selalu dalam pengawasan.

    BalasHapus
  3. benar sekali anak-anak sekarang lebih sering bermain dengan permainan seperti itu ( dari pengaruh iklan yg sangat gencar) juga hasil kemajuan tehnologi. lingkungan tempat tinggal juga sangat berpengaruh, seperti tinggal di komplek/apartemen, yg tentu saja lahan terbuka buat bermain terbatas.
    itulah hidup yang selalu mengalami perubahan.
    makasih sharingnya.

    BalasHapus
  4. @hitsuke, template-na dari pyzam.com silahkan kunjungi situs-na ja kli ingin menggunakan template by pyzam... dan tx dah kunjungi ilmair
    @ghazi hafuza, mmmf... perkembangan zaman seharusnya diimbangi dengan peningkatan kualitas moral ya bro.. dan amin untuk do'a-na
    @desy noer, yup... setuju... klu permainan monopoli saya juga dulu pernah, belajar mengenal nama negara lebih penting daripada belajar memandang aurat atau bahasa tabu yup sis..
    @viki, makin maju... mmmhf... semoga makin maju pembelajaran akhlaknya juga...
    @narti, yup... pengaruh lingkungan memang hal terbesar juga dalam pertumbuhan anak yup... tx juga dah saring commen di blog ilmair...

    BalasHapus
  5. gambar templatenya keren sob, kaya desa gw ya hehehe... thanks dah berkunjung salam persahabataan

    BalasHapus
  6. Diantara sekian banyak bahaya, mungkin konsumerisme dan individualisme yang paling berbahaya bagi anak-anak generasi kita...
    Semoga kita lebih bijak untuk merelakan waktu kita secara layak untuk mendampinginya dalam mengembangkan dirinya...biar modernisasi ini tidak menjadi bumerang bagi generasi baru kita kelak....
    thanks n met kenal juga!

    BalasHapus
  7. @uguns... ^_^ tx.. template ilmair menggunakan pyzam
    @pelangi anak... setuju sis... kemodernisasian tekhnologi dan informasi memang harus diimbangi dengan tutuntunan agama dan akhlak mulia yang tak lekang oleh masa...

    BalasHapus
  8. Permainan jaman sekarang seperti Nitendo, PSP atau yang lainnya, di satu sisi memang melati ingatan dan kecerdasan serta daya reflek, namun disisi lain akan membuat sifat individual anak tersebut menjadi lebih besar ketimbang sifat sosialisasinya. Anak akan lebih suka menyendiri, bermain sendiri daripada berkumpul bersama teman temannya. Memang fenomena sepeti ini mungkin tidak terjadi pada semua anak, namun kecenderungan itu sangat besar.

    BalasHapus

Silahkan share saran, kritik, ilmu, inspirasi positifmu di ilmair. Berkomentarlah dengan bijak. Spam akan saya hapus.
Mohon di-setting publik profile blog-nya ya, agar tidak ada profile unknown yang bisa menjadi broken link di blog ini.
Terima kasih ....

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel