duka cita
dunia cilik
merenungi masalah dan peristiwa
musik
AT. Mahmud meninggal dunia
00.14.00
1
Inalillahi wa inalillahi raji'un.. Pecipta lagu anak-anak AT. Mahmud meninggal dunia di usianya yang ke 80. Pencipta lagu anak-anak yang bernama lengkap Abdullah Totong Mahmud ini wafat pada hari Selasa, 6 Juli 2010 sekitar pukul 13:10 siang di rumahnya Jalan Tebet Raya 2A/18 Jakarta Selatan, karena infeksi paru-paru yang dideritanya.
Wafatnya AT. Mahmud ini menambah kedukaan bumi pertiwi, setelah beberapa Tokoh dan Public Figure juga sebelumnya dipanggil kepangkuanNya (terdapat pada postingan ilmu_air yang berjudul puisi masalah hidup dan peristiwa). Dan tentu saja kepulangan Sang Maestro lagu anak-anak ini ke rahmatullah meninggalkan duka pula bagi keluarga, kerabat dan dunia musik tanah air. Dimata keluarganya, beliau merupakan sosok yang disiplin dan merupakan Ayah yang begitu peduli dengan keluarga. Karya-karya sang pemerhati dunia anak itu tentu telah begitu dikenal di bumi pertiwi, seperti lagu Pelangi-pelangi, Bintang Kejora, Ambilkan bulan bu, Cicak, Jangkrik, Gelatikku, Layang-Layangku, Ade Irma Suryani, Kereta Apiku, dan Timang Adik Timang, Pemandangan, Libur telah tiba, Barisan musik, Anak Gembala dan masih banyak lagi.
Dari browsing saya, dituliskan dan dikatakan bahwa Pak AT.Mahmud ini telah mencipkan sekitar 800 lagu anak-anak yang sangat edukatif , inspiratif, bahkan religius. Dari karya dan talentanya itu beliaupun pernah menerima beberapa penghargaan, diantaranya: Piagam hadiah seni dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1999)- (Beliau dinilai berjasa dalam mengembangkan dan meningkatkan sumber daya bangsa dalam menciptakan lagu untuk anak-anak yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak); Selain itu beliau juga pernah mendapatkan penghargaan dalam bentuk lontar yang diserahkan oleh Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri (2001)- (Di atas lontar tertulis: Untuk yang mencipta melintasi keberagaman budaya memberi keindahan dan kemuliaan keberagaman hidup); Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma dari pemerintah RI (2003); Anugerah Musik Indonesia (AMI)pun memberikan penghargaan berupa Lifetime Achievement Award kepadanya atas sumbangsihnya terhadap dunia musik (2003), dll.
Dituliskan pula, bahwa AT.Mahmud memang begitu prihatin dengan perkembangan dunia musik anak-anak, dimana saat ini banyak anak-anak menyanyikan lagu yang bukan dunianya, melainkan lagu orang dewasa, lagu dari pemikiran orang dewasa. Padahal menurutnya lagu anak-anak seharusnya penuh dengan kegembiraan, kasih sayang, dan memiliki nilai pendidikan yang sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis anak. Bahasa dalam lagu anak pun harus menggunakan kosakata yang akrab di telinga anak. Lagu karya ciptaan Pak AT.Mahmud ini juga katanya ternyata bersumber pada 3 hal yang berdiri sendiri maupun saling berkaitan, yaitu pertama: bersumber pada perilaku anak itu sendiri. Kedua: pada pengalaman masa kecilnya. Ketiga: pesan pendidikan yang ingin ia sampaikan pada anak-anak. Yha, saya begitu kagum dengan pemikiran serta karya nyata beliau di dunia musik anak yang sekaligus termasuk pada dunia pendidikan anak, karena masa kanak-kanak itu memang masa paling indah, maka harus diisi juga dengan pembelajaran terindah (salah satunya melalui musik dan lagu), untuk membangun moral pada pribadi yang indah pula.
Pecipta lagu anak-anak yang lahir di Kampung 5 Ulu Kedukan Anyar, Palembang, Sumatera Selatan, 3 Februari 1930 ini memang begitu menyisakan banyak kenangan baik dan karya yang mengandung inspirasi positif bagi kehidupan, khususnya dunia cilik, dunia anak-anak. Dan atas meninggalnya AT.Mahmud ini, saya ucapkan turut berduka cita, semoga seluruh dosa diampuni dan amal ibahdahnya di terima di sisi Allah SWT amin.. Kesabaran dan keikhlasanpun semoga tercurah di hati keluarga dan kerabat yang ditinggalkan amin..
sebagian tulisan saya bersumber dari : beberapa situs di internet, salah satunya http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/a/at-mahmud/index.shtml dan juga berita di televisi.
Wafatnya AT. Mahmud ini menambah kedukaan bumi pertiwi, setelah beberapa Tokoh dan Public Figure juga sebelumnya dipanggil kepangkuanNya (terdapat pada postingan ilmu_air yang berjudul puisi masalah hidup dan peristiwa). Dan tentu saja kepulangan Sang Maestro lagu anak-anak ini ke rahmatullah meninggalkan duka pula bagi keluarga, kerabat dan dunia musik tanah air. Dimata keluarganya, beliau merupakan sosok yang disiplin dan merupakan Ayah yang begitu peduli dengan keluarga. Karya-karya sang pemerhati dunia anak itu tentu telah begitu dikenal di bumi pertiwi, seperti lagu Pelangi-pelangi, Bintang Kejora, Ambilkan bulan bu, Cicak, Jangkrik, Gelatikku, Layang-Layangku, Ade Irma Suryani, Kereta Apiku, dan Timang Adik Timang, Pemandangan, Libur telah tiba, Barisan musik, Anak Gembala dan masih banyak lagi.
Dari browsing saya, dituliskan dan dikatakan bahwa Pak AT.Mahmud ini telah mencipkan sekitar 800 lagu anak-anak yang sangat edukatif , inspiratif, bahkan religius. Dari karya dan talentanya itu beliaupun pernah menerima beberapa penghargaan, diantaranya: Piagam hadiah seni dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1999)- (Beliau dinilai berjasa dalam mengembangkan dan meningkatkan sumber daya bangsa dalam menciptakan lagu untuk anak-anak yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak); Selain itu beliau juga pernah mendapatkan penghargaan dalam bentuk lontar yang diserahkan oleh Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri (2001)- (Di atas lontar tertulis: Untuk yang mencipta melintasi keberagaman budaya memberi keindahan dan kemuliaan keberagaman hidup); Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma dari pemerintah RI (2003); Anugerah Musik Indonesia (AMI)pun memberikan penghargaan berupa Lifetime Achievement Award kepadanya atas sumbangsihnya terhadap dunia musik (2003), dll.
Dituliskan pula, bahwa AT.Mahmud memang begitu prihatin dengan perkembangan dunia musik anak-anak, dimana saat ini banyak anak-anak menyanyikan lagu yang bukan dunianya, melainkan lagu orang dewasa, lagu dari pemikiran orang dewasa. Padahal menurutnya lagu anak-anak seharusnya penuh dengan kegembiraan, kasih sayang, dan memiliki nilai pendidikan yang sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis anak. Bahasa dalam lagu anak pun harus menggunakan kosakata yang akrab di telinga anak. Lagu karya ciptaan Pak AT.Mahmud ini juga katanya ternyata bersumber pada 3 hal yang berdiri sendiri maupun saling berkaitan, yaitu pertama: bersumber pada perilaku anak itu sendiri. Kedua: pada pengalaman masa kecilnya. Ketiga: pesan pendidikan yang ingin ia sampaikan pada anak-anak. Yha, saya begitu kagum dengan pemikiran serta karya nyata beliau di dunia musik anak yang sekaligus termasuk pada dunia pendidikan anak, karena masa kanak-kanak itu memang masa paling indah, maka harus diisi juga dengan pembelajaran terindah (salah satunya melalui musik dan lagu), untuk membangun moral pada pribadi yang indah pula.
Pecipta lagu anak-anak yang lahir di Kampung 5 Ulu Kedukan Anyar, Palembang, Sumatera Selatan, 3 Februari 1930 ini memang begitu menyisakan banyak kenangan baik dan karya yang mengandung inspirasi positif bagi kehidupan, khususnya dunia cilik, dunia anak-anak. Dan atas meninggalnya AT.Mahmud ini, saya ucapkan turut berduka cita, semoga seluruh dosa diampuni dan amal ibahdahnya di terima di sisi Allah SWT amin.. Kesabaran dan keikhlasanpun semoga tercurah di hati keluarga dan kerabat yang ditinggalkan amin..
sebagian tulisan saya bersumber dari : beberapa situs di internet, salah satunya http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/a/at-mahmud/index.shtml dan juga berita di televisi.
Previous article
Next article
inalillahi wa inailaihi rojiun :(
BalasHapus