Nol, angka kosong dan tiada, yang begitu tidak kosong pentingya untuk ada

Kali ini blog ilmu_air ingin membahas tentang angka nol, angka kosong dan tiada, yang begitu tidak kosong pentingnya untuk ada. Oya, sudah lama rasanya ya blog ilmu air ga ter-update postingannya. Setelah rehat sejenak dari dunia blogging, sekaranglah akhirnya saya hadir kembali diblog ini. Tulisan ilmu inspirasi air kali ini sebenernya terinspirasi dari tulisan saya sebelumnya di Tag Food For Soul pada huruf N, bagi reader ilmu inspirasi air yang pernah berkunjung ke postingan tersebut tentu tidak asing lagi dengan bahasan angka nol.

“N = Nol adalah angka kosong dan tiada, tapi tanpa nol tiada akan ada seratus, seribu, sejuta dan setriliun.” Yupz… nol itu memang terkadang tidak bernilai alias kosong. Nol bila dikalikan dengan angka berapapun hasilnya akan nol. Bila sebuah angka berapapun ditambahkan dengan nol tidak akan merubah nilai angka, begitupun bila sebuah angka di kurang nol, dan jika nol dikurangi sebuah angka maka nilai angkanya menjadi negatif atau min. Nolpun tidak bisa menjadi angka pembagi. Nol itu terkadang memang tidak berarti, namun tanpa nol tidak akan ada angka sepuluh dan puluhan lainnya, seratus dan ratusan lainnya, seribu dan ribuan lainnya dan seterusnya, hingga tidak akan ada setriliun dan triliunan lainnya. Angka nol itu adalah angka awal dari bilangan bulat, tentu tanpa nol tidak akan ada 1, 2, 3, 4, dan seterusnya. Dan tanpa nol tidak akan ada suhu dingin alias suhu minus derajat Celsius, karena angka minus berada di bawah angka nol, dan angka minus juga dapat ada saat angka nol dikurangi. Dari sekilas pembahasan mengenai nol dapat ditarik kesimpulan bahwa Nol itu angka yang kosong dan tiada tetapi nol itu begitu tidak kosong pentingnya untuk ada. Ya ga?

Selain dalam dunia angka, dalam dunia kehidupanpun, angka nol adalah angka kosong dan tiada, yang begitu tidak kosong pentingnya untuk ada. Karena semua hal dalam “hiduppun dimulai dan selalu beriringan dengan nol dan kosong”. Bumi ini dicipta dari ketiadaan, Nabi Adam lahir ke dunia dari ketiadaan, dan beliau menjalani hidup dari nol, nol ilmu dan nol pengetahuan. Bahkan yang namanya manusia itu berasal dari cairan yang tiada  berharga. Terkadang yang nol, yang tiada, yang kosong dianggap tidak berarti, karena tidak ada apapun dan tidak bernilai.. Tapi, bukankah dari ketiadaan semua hal itu dapat tumbuh? Dari kekosongan semua hal lalu akan terisi? Tidak akan ada yang tercipta tanpa dimulai dari kekosongan atau ketiadaan, karena suatu yang dicipta itu baru bisa dikatakan diciptakan karena sebelumnya tidak ada. Tidak akan ada yang dapat mengisi jika tidak ada yang kosong. Contohnya hati manusia, perlu ruang hati yang kosong untuk dapat saling mengisi dengan cinta, tanpa kekosongan ruang hati tidak akan ada cinta yang dapat mengisi, maka tanpa nol tiada akan ada hati yang menyatu mengisi yang kosong.. Begitupun dengan profesi dalam hidup, seorang sarjana yang membutuhkan pekerjaan untuk menyambung hidupnya, tentu perlu jabatan kosong di sebuah perusahaan, perlu peluang, dan peluang itu dalam hal pekerjaan adalah sebuah kekosongan tempat yang dapat ditempati. Lebih luasnya lagi tentang peluang adalah bahwa semua manusia membutuhkan kekosongan untuk dimasuki, di isi, di jalani, di penuhi, di tempati, yaitu peluang yang juga berarti kesempatan. Dan dari semua contoh itupun tetap tidak dapat terbantahkan bahwa semua hal memerlukan nol, dan nol adalah angka yang tidak kosong pentingnya untuk ada walaupun nol adalah angka kososng dan tiada.

Dari angka nol ini tentu seharusnya dapat ditarik inspirasi hidup positifnya, bahwa sebagai manusia haruslah mampu menjadi angka nol. Walaupun sebagai manusia terkadang dianggap tiada berarti atau kosong dan nol dalam kaca mata manusia namun seharusnya memiliki nilai penting untuk kebaikkan dan kebesaran hidup dalam pandangan Allah SWT utamanya. Kulit luar bisa saja dianggap tiada berarti atau nol nilainya, atau mugkin hanya sebuah fisik yang dapat luntur oleh waktu, namun hati manusia itu haruslah tidak kosong nilai keindahannya, atau bahkan harus nol dari kekeruhan hati, nol dari keburukan. Ya ga? Menurutmu gimana? Share ilmu inspirasimu dib log ilmu inspirasi air yupz.. ^^
Previous article
Next article

5 Komentar

  1. Nice post,...
    Angka 'NOL' kadang jg tidak dpt ditebak, coba ambil sembarang angka, lalu bagi dengan NOL, hasilnya 'tak terhingga'.
    Nah, tak terhingga itu berapa???
    ------------------
    Maaf, numpang kasih info nih... :)
    Iklan Gratis - Belajar Bisnis Online - Info Resep Herbal

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. saya hampir sepemikiran dengan anda, tapi ketakutan saya teramat besar sehingga tidak menganggap 0=Allah. namun keberadaan 0 bagi bilangan hampir sama dengan keberadaan Tuhan bagi manusia.

      ketika 1 dijumlah atau dikurang dengan nol maka hasilnya 1 (itulah pasangan kehidupan: baik-buruk, naik-turun, besar-kecil, dst)

      ketika 1 dikalikan dengan nol (maka itulah kematian: 0 ibarat ruh yang terangkat kelangit terpisah dari jasadnya (1))

      ketika 1 dibagi dengan nol (maka itulah kiamat: kematian menyeluruh sehingga hanya Allah yang tahu)

      Hapus
    2. se7 dengan Heri Susanto, hummm.. Allah itu ada dan tidak nol, walau keberadaanNya hampir sama dengan nol alias Allah itu tidak tampak tapi berawal dari Allah lah segala sesuatu yang ada di dunia, dan tanpa Allah semua tiada arti.. seperti nol rasanya karena tak tampak, tapi tidak sama dengan nol Allah itu, karena Dia ada, dan sesuai keyakinan saya Allah itu 1 (Esa).. Jadi Allah tidak = nol

      Hapus
    3. Jadi Allah itu memang tidak bisa disamakan dengan apapun termasuk angka nol @anonim

      Hapus

Silahkan share saran, kritik, ilmu, inspirasi positifmu di ilmair. Berkomentarlah dengan bijak. Spam akan saya hapus.
Mohon di-setting publik profile blog-nya ya, agar tidak ada profile unknown yang bisa menjadi broken link di blog ini.
Terima kasih ....

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel