Mengenang Ustad Jefri Al Buchori (UJE)

Innalillahi Wa Innaillaihi Rajiun... Sudah sepekan lebih "Ustad Jefri Al Buchori (UJE) wafat", namun berita tentang beliau, baik tentang kejadian sebelum dan saat beliau meninggal hingga bagaimana orang-orang yang begitu mencintai beliau mengenangnya, masih hadir di berbagai media. Ilmair sendiri baru sempat menulis tentang almarhum sekarang, umm.. setidaknya untuk mengenang Ustad Jefri Al Buchori (UJE) yang merupakan sosok ustad yang jalan hidupnya penuh dengan hal positif dan inspiratif (memberi inspirasi hidup positif) bagi banyak orang.

Wuppss, sebelum lebih lanjut kita "mengenang Ustad Jefri Al Buchori (UJE)", saya ingin menyapa para readers ilmair, karena sudah sekitar 9 bulanan ya saya ga update ilmair ini, hingga pergantian tahun baru masehi (2013) dan hijriah (1434) pun terlewati dan tidak tampil dalam tulisan di blog ini. Begitupun dengan berbagai berita, baik suka maupun duka, yang silih berganti melewati traffic kehidupan, tak sempat tertuang di ilmair. Dan sekarang rasanya saya ingin sempat-sempatkan menulis lagi di ilmair, selamat membaca tulisan tentang "Mengenang Ustad Jefri Al Buchori (UJE)" ya readers ilmair semua.



"Biodata Ustad Jefri Al Buchori (UJE)"
Uje yang memiliki nama lengkap Jefri Al Buchori lahir di Jakarta pada tanggal 12 Mei 1973, beliau merupakan anak ke 3 dari 5 bersaudara. Ayahnya bernama Ismail Modal (Alm) berasal dari Ambon sedangkan Ibunya bernama Tatu Mulyana berasal dari Banten.

Ustad Jefri dibesarkan di daerah, Mangga Dua, Jakarta Pusat, di tengah keluarga yang taat beragama. Mayoritas keluarga ibunya adalah Kyai, bahkan saat Uje kecil Tatu Mulyana, ibunda Uje, adalah seoarang pendakwah. Mungkin hal itu pula yang membuat Uje menyukai pelajaran agama, bahkan sejak kecil beliau telah meraih prestasi MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran), yaitu juara pertama lomba Qori tingkat provinsi DKI jakarta. Setelah lulus SD, bersama kedua kakaknya, Alm. Ustad H. Abdullah Riyad dan Ustad H. Aswan Faisal, Uje melanjutkan study di Pondok pesantren Daar el-Qolam Gintung, Jayanti, Tangerang. Semasa di pesantren Uje terbilang nakal, beliaupun hanya mengikuti pendidikan di Ponpes tersebut selama 4 tahun dari 6 tahun syarat lulus, lalu pindah sekolah ke Madrasah Aliyah (MA, setingkat SMA). Tahun 1990 Ustad Jefri kuliah di akademi broadcasting, namun tidak sampai lulus.

Tahun 1990 Uje mengenal dunia film, beliau pertama kali bermain dalam sinetron Pendekar Halilintar. Darah seni memang mengalir dalam tubuh Uje, karena Alm. ayahnya juga pernah bermain dalam film action Macan Terbang dan Pukulan Berantai.

Mengenang perjalanan hidup Ustad Jefri Al Buchori (Uje)
Perjalanan hidup Ustad Jefri Al Buchori (UJE) memang penuh dengan gejolak dan melalui proses pergulatan yang luar biasa sebelum akhirnya beliau menemukan cahaya hidayah. Masa remaja Uje kerap diidentikan dengan dugem (dunia gemerlap) dikotik, narkoba, dan break dance. Hingga cahaya hidayahpun menghampirinya, yaitu ketika Uje bermimpi melihat jasadnya sendiri dalam kain kafan. Mimpi itupun menghadirkan ketakutannya akan kematian, hingga beliau menyadari bahwa disaat seperti itu ada yang tidak akan meninggalkannya, yaitu Allah SWT. Perlahan Uje-pun teringat kembali padaNya, dan menyesali perbuatannya. Kehidupan Uje-pun terupdate ke arah yang lebih positif lagi ketika sang Ibunda, Tatu Mulyana-pun mengajak Uje Umrah ke tanah suci.



Tahun 1999, Ustad Jefri Al Buchori (Uje) menikah dengan Pipik Dian Irawati yang dikenal sebagai model gadis sampul majalah Aneka tahun 1995 asal Semarang, Jawa Tengah. Pernikahannya dengan Pipik ini dikaruniai empat orang anak, Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, Ayla Azuhro, dan Attaya Bilal Rizkillah.

Perubahan besarpun terjadi dalam hidup Uje pada tahun 2000, yaitu ketika Fathul Hayat, kakak keduanya tiba-tiba meminta Jeffri menggantikannya memberi khotbah Jumat di Mangga Dua. Pipik Dian Irawati, istrinya, menuliskan teks dakwah yang mesti disampaikan saat itu. Hasilnya, honor ceramah sebesar Rp 35.000 dia bawa pulang dan langsung diberikan kepada istri tercintanya. Setelah itu beliaupun giat berdakwah ke berbagai tempat, hingga akhirnya mendapat tawaran mengisi pengajian di layar kaca. Selain berdakwah mengisi acara pengajian, ceramah di depan para jemaahnya, Uje juga berdakwah melalui lagu-lagu islami.

Dakwah Ustad Jefri memang begitu khas dengan gayanya yang santai namun mengena di hati, hingga bisa diterima oleh semua kalangan, termasuk para remaja, sehingga beliaupun di kenal sebagai ustad gaul. Seorang Ujepun ternyata dicintai oleh begitu banyak orang dari berbagai kalangan, terbukti saat kepergiaan Uje, di usianya yang ke 40, banyak sekali yang merasa kehilangan.

Kecelakaan tunggal yang terjadi pada Jum'at dini hari 26 April 2013, ketika Kawasaki ER-6n bernopol B 3590 SGQ menabrak pohon palem setelah kehilangan kendali di kawasan Pondok Indah itu memang menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga, sahabat, para jamaah maupun berbagai kalangan yang mencintai sosok Uje. "Ustad Jefri Al Buchori (Uje)" memang telah kembali ke sisiNya, jasadnya memang telah dimakamkan di TPU Karet Bivak Jakarta Selatan setelah sebelumnya di sholatkan di Masjid Istiqlal, namun dakwah dan karyanya akan selalu dikenang.

Selamat jalan Uje.. Semoga seluruh amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT, dan semua yang telah beliau bagi semasa hidupnya hingga memberi inspirasi bagi banyak orang, mampu menjadi amalan baik yang terus mengalir... Aamiin.

sumber:
wikipedia

Previous article
Next article

1 Komentar

Silahkan share saran, kritik, ilmu, inspirasi positifmu di ilmair. Berkomentarlah dengan bijak. Spam akan saya hapus.
Mohon di-setting publik profile blog-nya ya, agar tidak ada profile unknown yang bisa menjadi broken link di blog ini.
Terima kasih ....

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel