Amalan di Hari Tasyrik Perbanyak Doa Sapu Jagad

    Hari Idul Adha sudah berlalu tiga hari yang lalu ya, gimana sahabatfillah daging kurbannya sudah pada diolah jadi apa aja nih? Eiya hari ini masih masuk hari tasyrik ya berarti.

    Ilmair ingin bahas itu sekarang, tepatnya tentang amalan di hari tasyrik. Tapi sebelumnya saya mau ucapain Happy Eid Mubarak 1441H juga ya untuk semua ... Taqabbalallahu Minna Waminkum, Wa Ahalahullahu ‘Alaik - Semoga Allah menerima (amalan) dari kami dan darimu sekalian dan semoga Allah menyempurnakannya atasmu, aamiin.


    Kembali lagi ke hari tasyrik, sebenarnya apa sih itu? Ah iya, hari tasyrik itu merupakan tiga hari setelah Idul Adha ya sahabat, kalau di tanah suci para jamaah haji sedang melempar jumrah, sedangkan di negeri lainnya umat muslim masih sibuk memotong kurban. Di hari tasyrik umat muslim dilarang berpuasa ya karena memang waktunya untuk makan, minum dan berdzikir kepada Allah.
    
    Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Hari tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah). Disebut tasyrik karena tasyrik itu berarti mendendeng atau menjemur daging qurban di terik matahari. Dalam hadits disebutkan, hari tasyrik adalah hari untuk memperbanyak dzikir yaitu takbir dan lainnya.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 18).


    Ada hadist juga yang mengatakan tentang mulianya hari tasyrik,

إِنَّ أَعْظَمَ الأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَوْمُ النَّحْرِ ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ 

 “Sesungguhnya hari yang paling mulia di sisi Allah Tabaroka wa Ta’ala adalah hari Idul Adha dan yaumul qorr (hari Tasyrik).” (HR. Abu Daud)


    Ya ... hari tasyrik memang memiliki keutamaan, lalu amalan apa saja yang bisa dilakukan di hari ini?
Berikut ilmair share "Amalan di Hari Tasyrik"

1. Berdzikir

    Dalam QS. Al Baqarah ayat 203 disebutkan,

وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ 

"Dan ber-dzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang terbilang."

    Dalam ayat tersebut yang dimaksud hari yang terbilang adalah hari-hari setelah Idul Adha (hari an-nahr) atau hari tasyrik.

    Berdzikir di sini baik itu dzikir pada saat setelah sholat Eid (takbir), dzikir pada saat menyembelih hewan kurban, mengucap "bismillah" saat akan makan dan minum serta "alhamdulillah" setelahnya, dzikir saat melempar jumrah bagi yang berhaji, maupun dzikir di setiap waktu dalam rangka mengingat Allah.

2. Doa Sapu Jagad

    Di hari tasyrik, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa sapu jagad, sesuai firman Allah dalam QS. Al Baqarah: 200-201

فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاقٍ, وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ 

 “Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” [Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka].”

    Ikrimah (Murid Ibnu Abbas) berkata,

ﻛﺎﻥ ﻳﺴﺘﺤﺐ ﺃﻥ ﻳُﺪﻋﻰ ﻓﻲ ﺃﻳﺎﻡ ﺍﻟﺘﺸﺮﻳﻖ : رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


Disunnahkan membaca doa pada hari tasyrik: Robbana atina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar ”[Wahai Allah, Rab kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka].”

    Doa pada hari tasyrik katanya termasuk yang takkan tertolak dan doa sapu jagad ini termasuk doa yang sudah lengkap karena meminta kebaikkan di dunia dan akhirat, semoga Allah ijabah ya sahabatfillah doa kita, aamiin.

    Diriwayatkan dari Al-Jashshosh, dari Kinanah Al-Qurosy, dia mendengar Abu Musa Al-Asy’ariy mengatakan pada saat berkhutbah di hari An-Nahr (Idul Adha), “Tiga hari setelah hari An-Nahr (yaitu hari-hari Tasyrik), itulah yang disebut oleh Allah dengan ayyam ma’dudat (hari yang terbilang). doa pada hari tersebut tidak akan tertolak (pasti terkabul), maka segeralah berdoa dengan berharap pada-Nya."

3. Bersyukur, Makan dan Minum Untuk Menambah Ketaatan

    Di Hari Tasyrik tentu saja kita harus banyak bersyukur atas rezeki dari-Nya, bisa berkumpul makan daging kurban bersama dan juga nikmat hati karena bisa berdzikir.
    
    Saat makan dan minum pun jadikan niat di hati agar bisa semakin taat kepada Allah. Kita bersyukur atas makanan yang kita dapatkan yang kemudian masuk ke dalam tubuh, membuat kita sehat serta mendapatkan energi untuk beraktifitas. Rasa syukur kita atas rezeki makanan itu adalah dengan meningkatkan iman dan takwa kepada-Nya.

Itu saja sharing ilmair dalam postingan kali ini, sudah agak terlambat ya sharingnya, tapi semoga tahun depan kita bertemu lagi dengan Idul Adha dan Hari Tasyrik ya sahabat, dimampukan-Nya juga kita mengamalkan keutamaan hari tasyrik ini aamiin

Sumber referensi: konsultasisyariah.com
Previous article
Next article

Belum ada Komentar

Posting Komentar

Silahkan share saran, kritik, ilmu, inspirasi positifmu di ilmair. Berkomentarlah dengan bijak. Spam akan saya hapus.
Mohon di-setting publik profile blog-nya ya, agar tidak ada profile unknown yang bisa menjadi broken link di blog ini.
Terima kasih ....

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel