Doa dan yang kembali pada diri

Dalam hentakan tuts keybord, ingin saya tulis tentang doa dan yang kembali pada diri manusia, semoga dapat memberi inspirasi hidup positif bagi siapapun di awal tahun 2010 ini…

Setiap perbuatan manusia tentunya akan kembali pada diri manusia sendiri, perbuatan itu termasuk ucap, tingkah laku, pikiran, kata dalam hati dll. Kali ini saya ingin sedikit bahas tentang doa. Bahwa doa yang terucap baik langsung melalui mulut maupun dalam hati tentulah sebuah hal yang diperbuat oleh manusia, gerakan ucap lidah atau hati, yang berharap pada sang khaliq (Ilahi Rabbi, Allah SWT). Menurut saya, dan dari yang saya ingat pernah saya dengar, bahwa doa manusia itu sesungguhnya akan kembali pada manusia yang berdoa sendiri, karena kalau terkabulnya atau tidak, hanya Tuhan yang menetukan, terkabulkannya cepat atau ditangguhkan nanti kemudian di dunia... atau bahkan mungkin bisa juga ditangguhkan hingga di akhirat kelak (karena kalau tidak salah juga, tidak ada doa yang tidak dikabulkan, hanya wujudnya dan waktunya tergantung Ridha dan kekuasaan Ilahi Rabbi). Namun terkadang manusia seing merasa Tuhan tiada adil dalam doa untuk diri, seperti ketika manusia yang pernah berdoa buruk bagi dirinya sendiri, saat merasa marah pada kehidupan, dan dia kemudian kan merasa bahwa Tuhan hanya mengabulkan doa-nya yang buruk saja pada dirinya, sementara ketika dia berdoa mendapatkan yang baik, rasanya sejuta waktu dirasanya tidak dijamah oleh Tuhan. Padahal sesungguhnya tentu tidaklah seperti itu bukan, karena di saat doa buruk tadi, manusia akan begitu merasakan akibat buruknya, sementara kebaikkan Allah SWT itu terkadang sulit untuk disyukuri... ya ga? Dan sepeti tulisan saya diatas, bahwa rasanya Tuhan pernah berkata dalam kitab-Nya bahwa semua doa manusia itu akan dikabulkan, hanya wujud dan waktunya adalah ketentuan dan Ridho-Nya..

Uya, bahas lagi tentang doa dan yang kembali pada yang berdoa. Alangkah baiknya bahwa setiap doa manusia pada Rabb-nya adalah hal yang bagus-bagus, karena sebaik-baiknya perkataan adalah perkataan yang baik, dan doa sendiri adalah perkataan juga. Walau termaktub juga dalam kitab suci atau hadis bahwa diantara doa yang cepat dikabulkannya adalah orang yang teraniaya yang beriman dan berakhlak mulia dalam pandangan Allah (yang mengetahui iman dan akhlak manusia sesungguhnya hanya Tuhan). Bahwa kemudian orang yang teraniaya itu mengucap doa yang buruk, karena merasa dianiaya, maka mungkin saja doa itu terkabulkan, misalnya ia berdo’a untuk membuat yang menganiaya (yang berlaku tidak baik) mengalami hal yang buruk dsb dan terkabulkan. Apa yang kemudian kembali pada yang berdo’a tadi? Adalah sebuah penyesalan, dan penyesalan itu adalah perasaan yang tiada menyenangkan, karena orang beriman dan berakhlak mulia tentunya punya hati yang terjaga kelembutan nuraninya. Sementara dengan doa yang terkabulkan tadi, itu adalah ketentuan dan hak illahi, tapi yang pastinya adalah apabila yang buruk itu terjadi pada yang telah berbuat tidak baik, maka itu adalah yang kembali pada setiap manusia atas perbuatannya, jadi dengan atau tanpa si teraniaya berdoa, akan ada hal yang akan kembali pada orang yang telah berlaku tidak baik tadi.

Begitupun dengan sejuta doa manusia lainnya, tentu akan kembali pada manusia itu sendiri. Semua hal di dunia ini hanya Tuhan yang paling mengetahui kebenarannya, maka jika ada seseorang yang merasa paling benar kemudian merasa disakiti padahal belum tentu disakiti (bisa saja salah faham dsb) atau merasa paling tahu semua hal, kemudian berdoa dengan sebuah kata “hancurkan siapapun yang salah...” , Maka jika ternyata kebenaran di sisi Tuhan si pendoa tadi justru yang salah, apa yang kemudiankan didapat oleh si pendoa jika langsung terkabulkan doanya sebelum ia menyadari kesalahannya? Atau bahkan ketika seseorang itu mungkin benar, tapi Tuhan tidak ridho atas doa buruknya, atau karena disisiNya ada hal lebih benar lagi, maka yang kemudian kembali pada pendoa adalah yang buruk juga. Maka baikknya tentulah berdoa dengan doa yang baik sehingga yang kembali pada diri juga adalah yang baik… Setuju ga?

Dalam setiap emosi diri juga mungkin terkadang terselip kalimat yang kasar (walau dalam hati)pada orang yang dirasa telah menyakiti, dan bisa jadi itupun diizinkan menjadi sebuah doa oleh sang Illahi, tapi apakah hal itu juga dapat memberikan kebaikkan dalam hidup, bagaimana dengan yang dikembalikan oleh Allah SWT pada tiap diri kemudian, jika setiap diri hanya bergelung dengan emosi? Maka kesabaran rasanya jauh lebih berarti dibandingkan mengikuti kemaran hati yang kebenarannyapun belum jelas terbentang (karena biasanya dalam tiap kemarahan bisa tersisip lintasan setan yang menutupi keridhoan Allah SWT untuk memberi kebenaranNya.. ya ga?) Walau ga bisa sempurna diri tuk berdoa sejuta kebaikkan, berucap seribu kebaikkan… Namun ikhtiar tuk menjadi bijaksana itu juga penting bukan? Menurutmu bagaimana? Share pendapat dan inspirasimu di postingan ilmu inspirasi air kali ini yupz…

Sejumput doa untuk semua hamba Allah hari ini (semoga dapat menjadi inspirasi hidup positif ^_^) : “Semoga setiap manusia diberikan kesucian dan kejernihan hati, fikir, dan sikap untuk selalu berucap, berlaku, bahkan berdoa yang baik dan terbaik, serta tentunya mendapatkan yang terbaik dari Allah SWT dalam hidup, dan dijadikan menjadi hamba yang pantas menerima semua yang terbaik dariNya…. Amin…” Happy new year 2010…
Previous article
Next article

4 Komentar

  1. Amin! Ada yang mengatakan "Apabila suatu permohonan di tahan berarti kamu telah diberi, akan tetapi apabila permintaanmu segera dikabulkan berarti suatu anugerah yang lebih besar telah ditolak."

    BalasHapus
  2. Amin.. Smoga Di tahun baru ini kita bisa lbih baik dari tahun sblumnya

    Mohon berikan sedikit pendapat bagi template baru Laksamana Embun..

    Thanks

    BalasHapus

Silahkan share saran, kritik, ilmu, inspirasi positifmu di ilmair. Berkomentarlah dengan bijak. Spam akan saya hapus.
Mohon di-setting publik profile blog-nya ya, agar tidak ada profile unknown yang bisa menjadi broken link di blog ini.
Terima kasih ....

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel