hubungan sosial
inspirasi hidup positif
percaya ga percaya..
11.28.00
2
Percaya ga? Kalau ilmair tu udah jarang di update dan diurusin sama ownernya ^_^. Ya iyalah tampak jelas di blog ini gitukan. Percaya ga percaya ya memang ilmair artikelnya muncul jarang-jarang, alexa trafficnya membuncit, google page ranknya kecil klu dibanding beberapa bulanan lalu (petanda visitor minim, SEO blog ga pernah diurusin sama ownernya ^_^).
Wiiw itu adalah kalimat yang saat ini tepat tuk menyindir owner ilmair alias saya sendiri.. hehehe.. Iya niy saya sebagai owner ilmair memang udah jarang ngurusin ilmair, salah satunya karena lagi sibuk belajar bisnis online disana-sini. Mumpung bulan belum berganti, saya sempatkan diri tuk posting lagi tuk melengkapi kesingle-an artikel bulan ini yaitu "Trending Topic.. SOPA dan PIPA?" yang saya post beberapa hari lalu.
Hupp yup.. sekarang waktunya saya menulis lagi di ilmair, dan kali ini saya akan menulis tentang percaya ga percaya.. Hemm.. percaya ga percaya? Pada apakah yang saya maksud? Eits.. bukan pada suatu hal ko, sebenernya yang ingin saya bahas adalah kata "percaya" saja, tapi saya buat aja judulnya dengan sedikit tambahan ^_^.
Sebenernya postingan ini terinspirasi dari komentar atau ucapan beberapa orang, entah itu di dunia maya seperti social network (facebook, twitter) atau didunia nyata. Saya pernah dengar kira-kira orang berbicara seperti ini sambil bercanda:
Si Q: "Ah ga percaya gue sama lo"
Si X: "Ya memang percaya tuh sama Tuhan kali, bukan sama gue, kalau percaya sama gue berarti lo musrik dunk"
Loh? Saya jadi bertanya-tanya setelah mendengar atau membaca ucapan seperti itu. 'Percaya itu sama Tuhan, bukan manusia'? Hemmm... klu menurut saya kalimat itu ga tepat deh, apalagi ada kata "kalau percaya sama gue berarti lo musrik".. karena kalimat tersebut jadi terkesan menunjukkan bahwa seseorang sebenernya tidak boleh percaya pada manusia. Padahal bukankah seseorang baru bisa menjalin hubungan sosial yang baik satu dengan yang lain jika ada sebuah kepercayaan? Misalnya dalam berteman, bertransaksi, menikah dll tentu diperlukan rasa saling percaya antara 2 pihak/lebih bukan?
Dan "percaya"nya seorang manusia ke manusia lain dengan "percaya"nya manusia kepada Tuhannya adalah 2 hal yang berbeda. "Percaya"nya manusia ke manusia lain, itu berhubungan dengan kejujuran. Untuk mendapatkan rasa percaya satu manusia ke manusia lainnya, diperlukan kejujuran yang berarti seseorang itu harus bisa memegang amanah alias bisa dipercaya (yang termasuk dalam kejujuran juga adalah keterbukaan).
Sedangkan "percaya"nya manusia pada Tuhan (Allah SWT) behubungan dengan keimanan, bahwa sebagai manusia yang percaya pada Allah SWT, berarti manusia percaya adanya Allah Swt, bahwa Allah SWT itu sang Maha Pencipta, Allah SWT itu Esa dan Maha pemegang kebenaran sejati, serta manusia juga percaya bahwa semua hal yang ada dalam agama yang kita anut adalah merupakan ajaran dariNya. Betul ga?
Oh ya.. Ada hal lain lagi dengan kata "percaya", disini aga berbeda lagi pengertiannya. Percaya ga percaya ya Allah SWT telah memberikan kepercayaan juga ternyata kepada manusia. Apakah kepercayaan yang Sang Maha itu berikan? Yaitu manusia telah diberi amanah (suatu bentuk tanggung jawab) untuk menempati bumi ini, bahkan menjadi khalifah-khalifah di muka bumi (entah itu khalifah bagi diri sendiri, bagi keluarga atau bagi yang lebih lingkup luas). Dalam hal ini, tentu bukan berarti Allah SWT yang bergantung pada manusia, tetapi Allah SWT sang Maha Tahu itu, mengetahui bahwa ada manusia yang memang pantas diberi amanah untuk menjaga bumi serta menjadi khalifah di muka bumi ini sesuai dengan ridhoNya. Tinggal bagaimana manusianya, yang jika cukup tahu diri kepadaNya, tentu seharusnya bisa menjadi hambaNya yang terpercaya menjalankan semua amanah dariNya dengan baik.
Gimana niy pendapat brotha dan sista semua? Share ilmu inspirasimu di ilmair ini ya.. Percaya ga percaya ya segitu sajalah artikel ilmair (^_^).. Happy blogging..
Wiiw itu adalah kalimat yang saat ini tepat tuk menyindir owner ilmair alias saya sendiri.. hehehe.. Iya niy saya sebagai owner ilmair memang udah jarang ngurusin ilmair, salah satunya karena lagi sibuk belajar bisnis online disana-sini. Mumpung bulan belum berganti, saya sempatkan diri tuk posting lagi tuk melengkapi kesingle-an artikel bulan ini yaitu "Trending Topic.. SOPA dan PIPA?" yang saya post beberapa hari lalu.
Hupp yup.. sekarang waktunya saya menulis lagi di ilmair, dan kali ini saya akan menulis tentang percaya ga percaya.. Hemm.. percaya ga percaya? Pada apakah yang saya maksud? Eits.. bukan pada suatu hal ko, sebenernya yang ingin saya bahas adalah kata "percaya" saja, tapi saya buat aja judulnya dengan sedikit tambahan ^_^.
Sebenernya postingan ini terinspirasi dari komentar atau ucapan beberapa orang, entah itu di dunia maya seperti social network (facebook, twitter) atau didunia nyata. Saya pernah dengar kira-kira orang berbicara seperti ini sambil bercanda:
Si Q: "Ah ga percaya gue sama lo"
Si X: "Ya memang percaya tuh sama Tuhan kali, bukan sama gue, kalau percaya sama gue berarti lo musrik dunk"
Loh? Saya jadi bertanya-tanya setelah mendengar atau membaca ucapan seperti itu. 'Percaya itu sama Tuhan, bukan manusia'? Hemmm... klu menurut saya kalimat itu ga tepat deh, apalagi ada kata "kalau percaya sama gue berarti lo musrik".. karena kalimat tersebut jadi terkesan menunjukkan bahwa seseorang sebenernya tidak boleh percaya pada manusia. Padahal bukankah seseorang baru bisa menjalin hubungan sosial yang baik satu dengan yang lain jika ada sebuah kepercayaan? Misalnya dalam berteman, bertransaksi, menikah dll tentu diperlukan rasa saling percaya antara 2 pihak/lebih bukan?
Dan "percaya"nya seorang manusia ke manusia lain dengan "percaya"nya manusia kepada Tuhannya adalah 2 hal yang berbeda. "Percaya"nya manusia ke manusia lain, itu berhubungan dengan kejujuran. Untuk mendapatkan rasa percaya satu manusia ke manusia lainnya, diperlukan kejujuran yang berarti seseorang itu harus bisa memegang amanah alias bisa dipercaya (yang termasuk dalam kejujuran juga adalah keterbukaan).
Sedangkan "percaya"nya manusia pada Tuhan (Allah SWT) behubungan dengan keimanan, bahwa sebagai manusia yang percaya pada Allah SWT, berarti manusia percaya adanya Allah Swt, bahwa Allah SWT itu sang Maha Pencipta, Allah SWT itu Esa dan Maha pemegang kebenaran sejati, serta manusia juga percaya bahwa semua hal yang ada dalam agama yang kita anut adalah merupakan ajaran dariNya. Betul ga?
Oh ya.. Ada hal lain lagi dengan kata "percaya", disini aga berbeda lagi pengertiannya. Percaya ga percaya ya Allah SWT telah memberikan kepercayaan juga ternyata kepada manusia. Apakah kepercayaan yang Sang Maha itu berikan? Yaitu manusia telah diberi amanah (suatu bentuk tanggung jawab) untuk menempati bumi ini, bahkan menjadi khalifah-khalifah di muka bumi (entah itu khalifah bagi diri sendiri, bagi keluarga atau bagi yang lebih lingkup luas). Dalam hal ini, tentu bukan berarti Allah SWT yang bergantung pada manusia, tetapi Allah SWT sang Maha Tahu itu, mengetahui bahwa ada manusia yang memang pantas diberi amanah untuk menjaga bumi serta menjadi khalifah di muka bumi ini sesuai dengan ridhoNya. Tinggal bagaimana manusianya, yang jika cukup tahu diri kepadaNya, tentu seharusnya bisa menjadi hambaNya yang terpercaya menjalankan semua amanah dariNya dengan baik.
Gimana niy pendapat brotha dan sista semua? Share ilmu inspirasimu di ilmair ini ya.. Percaya ga percaya ya segitu sajalah artikel ilmair (^_^).. Happy blogging..
Previous article
Next article
berjuang terus. dan pertahankan blog ini. oke :)
BalasHapus@aryanto hadi wicaksono TQ spiritnya untuk blog ini
BalasHapus