"Ngobrol" Sama Allah dan Kualitas Respon Kita

Di setiap waktu yang berputar, kadang kita sering terlalu asik dengan dunia kita sendiri, asik dengan obrolan kita dengan teman, sahabat, keluarga atau siapapun manusia. Kita merasa penuh seperti halnya batere yang "full charged" hanya karena dunia, padahal itu hanya sesaat, karena sesungguhnya kita telah kehilangan integritas kita.
"Ngobrolin" soal Allah? Humm ya ... ada kalanya juga memang kita mengeluarkan banyak kata soal Allah, baik pada diri atau manusia lainnya.


Kita tahu bahwa Allah selalu memberikan banyak hal dalam hidup kita, bahkan tinggal sebut "Kun"maka terjadilah. Tapi ... kenapa ya permintaan kita pada Allah ga langsung Kun? Kenapa? Jawabannya karena ternyata kita salah frekuensi, setting frekuensi kita tidak pas, sehingga pertolongan Allah tidak datang.
Humm ya ... kita itu sering lupa untuk "ngobrol" sama Allah, "ngobrol" langsung baik dalam dzikir disetiap waktu, dalam doa maupun ibadah lainnya - mengingat Allah full dalam setiap waktu kita - fokus pada-Nya terus. Padahal Allah lah yang sesungguhnya dapat membuat hati kita penuh. Iya hanya Allah, seperti janji Allah di QS. Ar Radu ayat 28: "Bahwa dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang."
Allah telah memberikan hamparan (sebut saja selayaknya papan permainan-Nya kalau Kang Reza Rendi bilang) dalam kehidupan ini, tapi manusia justru sering lebih asik mendengarkan aturan dari manusia lainnya, hingga lupa akan aturan Allah, Sang pemberi hamparan tadi. Jadi gimana kita bisa dapatkan yang terbaik dari Allah, kalau kitanya saja tidak melakukan apa yang Allah mau?
Dan ini bisa disebut juga kalau respon kita terhadap-Nya juga tak baik ya? Humm ... iya dalam hidup itu mestinya memang kita punya respon yang baik.
Karena kualitas hidup (Quality of Life) kita akan berbanding lurus dengan kualitas respon (Quality of Response) kita. Ya ... respon kita akan setiap hal yang terjadi dalam hidup, akan menentukan kualitas hidup kita.
Dimana kalau dilihat dari tangga kualitas dari "High Class Response"-nya Kang Harri Firmansyah, kedekatan kita dengan Allah akan ada pada level tertinggi yaitu "unbelievable". Kita bisa mencapai kualitas hidup yang "unbelievable" ketika bisa memaknai setiap hidup ini karena ridho-Nya, merespon setiap hal dalam hidup dengan mencari ridho-Nya, respon yang juga "unbelievable". Sehingga faktor "Kun"nya Allah-pun bisa jadi kita dapatkan, Allah mencintai kita dan memberikan semua hal yang kita inginkan.
Intinya fokus yuk sama Allah! Lakukan semua untuk dan karena Allah, cintai Allah, ikuti aturan-Nya secara kaffah. Allah dulu, Allah lagi, Allah terus ....
Previous article
Next article

Belum ada Komentar

Posting Komentar

Silahkan share saran, kritik, ilmu, inspirasi positifmu di ilmair. Berkomentarlah dengan bijak. Spam akan saya hapus.
Mohon di-setting publik profile blog-nya ya, agar tidak ada profile unknown yang bisa menjadi broken link di blog ini.
Terima kasih ....

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel