Berusaha Produktif di Masa Pandemi Lahirlah Buku Antologi

    Masa pandemi covid-19 seperti sekarang ini, aktifitas kita semua selama berbulan-bulan jadi dipaksa untuk berubah ya sahabat?  Jadi lebih sering di rumah aja, nggak bisa bebas pergi keluar rumah. Hummm ... rasanya gimana? Pasti beragam rasa nggak nyaman numpuk juga ya di hati.

    Nggak mau berlama-lama bergelung dengan emosi negatif, saya pun akhirnya lebih banyak menulis, biar lebih produktif. Nggak cuma menulis di blog atau menyimpannya di arsip laptop seperti biasanya, saya mendorong diri untuk mengikuti beberapa kelas menulis online selama psbb, biar semangat di dalam diri ini mencuat. Alhamdulillah hasil dari belajar itu, lahirlah beberapa buku antologi saya dan teman-teman.

    Setelah awal tahun lalu buku antologi pertama lahir, disusul kemudian dengan buku antologi ke dua beberapa bulan setelahnya. Saya sempat seakan duduk diam sebentar, walau dibalik layar sebenernya ada kelas online juga yang saya ikuti.

    Belum bisa seproduktif sahabat-sahabat lain yang udah pada keren tentunya, karena rasanya masih banyak hal di dalam diri ini yang harus ditata lagi. Apalagi soal manajemen waktu, waduuuhh, "mager" dalam diri ini harus segera ditendang nih, jangan dibiarkan ia dengan manja meluk diri lama-lama. Begitu pun dengan sampah pikiran dan hati, nggak baik dibiarkan menumpuk, agar bisa jalan lebih tenang dalam meraih masa depan.

    Sambil berjalan tertatih-tatih, saya merasa dipeluk Allah sebenarnya. Di saat ada sedikit masalah yang datang tanpa diundang, ditambah insecure yang sempat juga ikutan nempel, eh jemari ini justru bisa terus bergerak menautkan kata demi kata. Hingga tertuanglah sedikit kisah perjalanan hidup saya, bersama ragam kalimat juga tentang kasih sayang-Nya.




    Sampai akhirnya lahirlah lagi  buku antologi saya yang ke 3,4 dan 5 bareng teman-teman penulis di akhir bulan September sampai awal bulan Oktober kemarin. Alhamdulillah 3 buku antologi open PO sekaligus! Yaitu "Menabung Sabar dan Ikhlas" dan "Jomblo Kaya Karya" yang diterbitkan oleh Motivaksi Inspira serta "Pandemi Menghampiri Berkarya Tanpa Henti" terbitan KMO Indonesia. 

    Bersyukur sekaligus nggak menyangka sebenarnya saya aslinya. Ya ... diantara mager dan sedikit disibukkan oleh pergulatan dengan diri sendiri, saya memang nggak menyangka kalau sekarang sudah jadi kontributor dari 5 buku antologi.  Padahal awal mulanya, saya mengikuti kelas menulis online itu hanya untuk self healing,  namun ternyata ada proyek buku antologi juga di dalamnya.

   Ya ... tulisan saya di buku "Self Talk" (antologi pertama dari kelas nulisyuk) berjudul "Terus Melangkah dan Tersenyum" memang sebenarnya salah satu upaya saya untuk mengobati luka batin. Ada tangisan saya di sana, baik itu dalam kata-katanya maupun dalam proses menulisnya. Duuuh ... mengandung bawang deh pokoknya, alias ada air mata saya yang mengalir di sana.

    Terus dari satu buku itu, saya ketagihan juga ikut kelas menulis lainnya, hingga lahirlah buku antologi "Muslimah Zaman Now". Kalau di buku ini tulisan saya memang nggak lolos secara full dalam satu judul, tapi saya tetap mau bersyukur dan appreciate diri, dengan memasukkannya ke dalam list setetes karya saya. Apalagi kalau ingat usaha jemari ini dalam mengejar dead line, duuuh proses yang nggak mudah untuk dilupakan itu.

    Hihi ... iya saya ini memang si pejuang dead line, yang tulisannya sering mengalir kalau sudah deket-deket batas akhir. Hampir semua tulisan saya di buku antologi ya mendekati dead line banget terciptaya. Humm ... mungkin itu terbentuk dari habbits kali ya, jadi bukan untuk ditiru ya itu :D tapi tetap mau saya syukuri, sambil terus berbenah diri.

    Humm ... kayanya postingan ilmair kali ini jadi sesi curhat saya ya, 3 minggu nggak update artikel di blog ini, keluar-keluar malah curhat :D. Semoga sahabat yang baca mendapat inspirasi, semangat, motivasi dan manfaat lainnya ya. Intinya, tetap produktif yuk walau pun kondisinya lagi seperti ini.

    Ah iya saya kutip juga motivasi semangat dari buku-buku antologi saya untuk sahabat, semoga kebaikkan tercurah ya untuk semua aamiin.

    "Pandemi jangan dihadapi dengan galau atau gelisah, tak boleh juga dengan abai dan terserah. Tapi hadapilah dengan senyum dan semangat untuk terus melangkah, tanpa lupa untuk selalu bergantung kepada Allah." (Pandemi Menghampiri Berkarya Tanpa Henti)

    "Jomblo itu pilihan yang asyik dan sungguh memuliakan. Karena tak mengumbar cinta sesaat yang nyatanya hanyalah buaian syetan, hingga bisa merusak masa depan." (Jomblo Kaya Karya)
    
    “Peluk erat sabar dan ikhlas dalam setiap gerak langkah kakimu, yakini dengan iman bahwa Allah takkan membiarkan perjuangan hidupmu sia-sia. Terus berbenah dan melangkah, lalu temukan kebahagianmu di ujung jalan.” (Menabung Sabar dan Ikhlas)

    "Muslimah… pakaianmu adalah takwa, mahkotamu adalah rasa malu dan kecantikanmu ada dalam akhlakmu" (Muslimah Zaman Now)

    "Teruslah melangkah karena Allah selalu punya cara untuk menghapus lukamu dan menggantinya dengan senyum." (Self Talk)


    
Previous article
Next article

2 Komentar

  1. wow, masyaAllah, 3 antologi open PO sekaligus xD kereeen!
    saya pernah sekali ikutan nulisyuk, baru 1 antologi yang sudah rilis :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih Mba, alhamdulillah disyukuri banget, walau belum seberapa juga sebenernya ini, masih perlu banyak belajar saya di dunia tulis menulis.

      ayuuk semangat terus juga nulisnya ya Mba

      Hapus

Silahkan share saran, kritik, ilmu, inspirasi positifmu di ilmair. Berkomentarlah dengan bijak. Spam akan saya hapus.
Mohon di-setting publik profile blog-nya ya, agar tidak ada profile unknown yang bisa menjadi broken link di blog ini.
Terima kasih ....

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel