Yakin Produk Yang Kamu Pakai Halal? - Skincare, Toileter, Personal Care mu Halahkah?

Ku tatap layar handphone dan sedari tadi mata ini terfokuskan mencari sederet tulisan yang kuharap tak pernah ditemukan. Degup jantung ini seakan mau berhenti, ketika kalimat itu terbaca juga oleh mataku. "Merk XXXXXXX NOT HALAL, not guarantee their products are pork free ...."

Mukaku seakan tertampar, "astaghfirullah!" kata itu yang terucap dari bibir ini kemudian. Masih tak bisa kupercaya jika produk perawatan kulit yang selama ini kupakai ternyata mengandung bahan yang tak halal.

Ya Allah setelah sekian tahun aku pakai produk merk XXXX, aku baru mengetahui informasi itu sekarang! Dan informasi itu akurat dari website resmi halal internasional, dari keterangan yang tertulis itu bahkan perwakilan dari produk itu sendiri telah menyatakan hal itu dengan jelas. Memang informasi yang tertulis adalah untuk produk yang di jual di negara tempat asal produk itu dibuat. Tapi ketika produk itu sampai di negara Indonesia ini (diimpor_pen), siapa yang bisa memastikan dan menjamin kalau bahan dasarnya telah dirubah menjadi halal? Sementara dengan jelas pula produk tersebut belum tertera label halalnya.



Ah sungguh rasanya salah kalau dulu aku hanya memikirkan status halal dan haramnya sebuah produk yang untuk dikonsumsi saja, tak pernah sampai terfikirkan bahwa bahan-bahan yang tak halal itu bisa sampai ke produk-produk lainnya juga. Terbuka mataku pada hari ini akhirnya, semakin saja aku rajin mencari informasi di internet, tentu saja dari ragam sumber, harusnya tentu yang akurat dan jelas, jangan sampai dari data yang salah atau "hoax", walau nyatanya itu bukanlah hal mudah.
Sejak saat itu, aku memang menjadi seperti seorang yang sedikit paranoid, karena nyatanya banyak produk yang beredar di negeri ini adalah produk luar, dan itu adalah produk-produk yang sehari-hari kita pakai termasuk skin care, tolieter, kosmetik dan lain-lain yang bahan bakunya mengandung lemak hewani. Memang sebagian dari produk-produk itu ada yang diproduksinya di dalam negeri, tapi tetap saja pemilik perusahaannya adalah orang luar, yang belum tentu memikirkan kehalalan bahan bakunya secara pasti.
Dari produk makanan saja, sudah banyak beredar informasi tentang ditemukannya lecithin berkode E-xxxx, yang katanya merupakan kode samaran dari lemak babi dalam makanan produk luar yang beredar di negeri ini, dan sekarang lebih banyak lagi produk yang nyatanya jadi bahan perhatian akan kehalalannya. (Walau infomasi terakhir ada yang mengkonfirmasi bahwa kode E-xxxx pada makanan import itu bukan kode lemak babi, dan berita yang beredar itu dinyatakan "hoax", walau nyatanya informasi akuratnya belumlah bisa dipastikan, dan banyak juga muslim yang menjaga diri dari menjauhi produk yang mengandung kode E-XXX tersebut _pen).
Walau begitu, bukan berarti aku menyatakan kalau produk import atau perusahaan luar itu semuanya tak halal, ada juga tentu yang halal dan ada juga produk lokal yang tak halal pastinya. Ya ... menjadi suatu momok saja bagiku setelah itu akan kepastian halal atau tidaknya sebuah produk yang akan kupakai atau konsumsi. Dan kalau mau menelaah secara detail, produk-produk luar atau produk yang belum bisa dipastikan kehalalannya itu, bisa saja bahan bakunya adalah lemak hewani yang halal, tapi bagaimana dengan penyembelihan hewan-hewan tersebut?
Ah mungkin bagi sebagian orang aku ini terlalu berlebihan, tapi salahkah jika hati ini terdorong untuk perduli dengan halal-haramnya semua produk yang kupakai atau konsumsi? Ya Allah ... mataku melihat deret tulisan tak halal itu saja sudah pasti atas ijin-Mu, lalu aku harus bagaimana?
Ada asa yang mengelebat dipikiranku sejak saat itu, pikiran yang lebih luas lagi dari satu titik tentang kehalalan suatu produk, dimana aku punya keinginan agar semua produk yang ada di negeri ini benar-benar bisa terjamin kehalalannya. Bukan hanya sekedar jaminan halal dari MUI, sementara di sisi lain masih ada saja yang beredar produk yang tak terjamin kehalalannya.
Maka harapanku sekarang adalah agar saudara dan sahabat muslimku juga mampu membuat produk-produk halal di negerinya sendiri. Ya ... kita semua jangan hanya mau menjadi konsumen saja di negeri kita sendiri, itupun konsumen produk yang sebagiannya tak terjamin kehalalannya, sementara uang yang beredar masuknya bukan kepada kita ataupun bukan di negeri kita sendiri. Jadinya kita ini hanya bekerja keras lalu menerima hasil dari keringat kita, lalu memberikannya kepada orang-orang luar negeri yang justru sudah terlalu kaya.
Aku ingin pakai produk lokal, produk buatanmu sahabat-sahabat satu negeriku, karena aku yakin betapa banyak orang-orang hebat di negeri tercinta ini. Iya itu kamu yang bisa membuat produk berkualitas dan juga halal, dan itu juga pasti termasuk kamu ya sahabatku para produsen, para pecipta karya, juga para marketing, pemasar dan penjual produk-produk karya orang-orang hebat itu, bahkan itu kamu juga para pelajar yang sedang belajar untuk bisa menjadi orang-orang hebat itu. Setelah itu akan kita export bersama produk-produk karya sahabat hebat satu negeriku itu.
Akukan bangga jika bisa memakai produk-produk buatan sahabat satu negeriku.

Catatan kecil: 
Tulisan ini terinspirasi dari kejadian nyata yang saya alami, dimana sekitar tahun 2009 saya menemukan bahwa beberapa produk yang pernah saya pakai ternyata tercantum di situs web halal internasional dengan tanda not halal.
Saya sendiri saat ini tentu belum bisa lepas sepenuhnya dari produknya perusahaan luar yang ada di negeri ini, karena ya memang produk perusahaan luar itu beredar dengan mudahnya di negeri ini.
Humm ... hanya berharap bisa tenang dan terbebas dari produk not halal ataupun meragukan kehalalannya (bisa nggak ya? bisa mungkin kalau sistem di negeri ini nggak seperti saat ini ^_^).
Yah, berharap juga agar seluruh muslim di negeri ini lebih memperhatikan dengan pasti produk yang dipakainya, dan juga seperti tulisan saya di atas saya berharap muslim di negeri ini bisa membuat produk halal dan berdaya di negerinya sendiri. Semoga Allah wujudkan harapan ini ya, semoga Allah mudahkan aamiin

Previous article
Next article

Belum ada Komentar

Posting Komentar

Silahkan share saran, kritik, ilmu, inspirasi positifmu di ilmair. Berkomentarlah dengan bijak. Spam akan saya hapus.
Mohon di-setting publik profile blog-nya ya, agar tidak ada profile unknown yang bisa menjadi broken link di blog ini.
Terima kasih ....

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel