Temukanlah Impian Besarmu Yang Layak Untuk Diperjuangkan!

    Ilmair di update lagi, setelah beberapa lama tak posting karena si writer's block melanda lagi, kali ini saya mau share sebuah tulisan lama saya saja ya. Tentang semangat untuk berbisnis - berjualan - menjadi saudagar di negeri sendiri.

    Tulisan ini merupakan resume acara pemberdayaan UMKM tahun 2018 yang sempat saya post di facebook saya. Sudah 3 tahun yang lalu ya, tapi isi semangatnya masih bagus untuk di share, masih relate ya sama kondisi sekarang.

    Semoga tulisan ini menginspirasi ...



    Pagi itu kulangkahkan kaki memasuki gedung Audiotorium Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah dengan penuh energi. Ya ... tentu saja itu karena semangat yang mencuat dari dalam diri, menangkap sinyal getaran energi yang juga terasa muncul dari acara UIN Berwirausaha yang akan kuhadiri.

    Saat membuka pintu ruang audiotorium sudah banyak peserta yang duduk menempati kursi yang berderet-deret. Tadinya kukira sudah banyak materi seminar yang terlewati karena aku datang terlambat. Tapi alhamdulillah, ternyata Allah masih memberi kesempatan, karena pembicara utama acara hari itu belumlah berdiri untuk menularkan energi positifnya. 

    Alhamdulillah aku bersyukur sekali karena bisa duduk bersama teman-teman komunitas pemberdayaan UMKM (Tangerang Selatan Berdaya), mendengarkan seorang Coach Imam Muhajirin Elfahmi, bapaknya para coach bisnis berbicara di depan kami semua.

    Masih terekam dengan jelas kalimat-kalimat yang Coach Dr. Imam Muhajirin Elfahmi sampaikan saat itu, baik dalam catatanku maupun beberapa potong kalimat berenerginya yang juga sempat tertinggal di kepala ini.

    “Impian besar”, dua kata yang diucapkan oleh Coach Dr. Fahmi itu hingga kini masih mengusik diri, bukan yang mengganggu tapi yang menggugah diri untuk bangkit berdiri. Dan yang ditekankan oleh Coach Dr. Fahmi di sini adalah mimpi untuk menjadi pengusaha besar, bahwa kita semua harus memiliki motivasi yang kuat untuk menjadi pengusaha, tak gentar menghadapi dunia, berdiri kokoh sebagai pengusaha atau saudagar.

    "Mengapa saudagar? Karena kita harus punya tekad yang kuat agar uang beredar diantara kita, di negeri kita, hasilkanlah produk dan kembalilah miliki aset! Jangan biarkan diri kita hanya menjadi market! Karena kita ini muslim, keturunan saudagar, keturunan Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam yang merupakan seorang saudagar. Islam pun disebarkan ke Nusantara oleh seorang saudagar."

    "Jangan takut kalau bisnismu saat ini masih kecil, kalau karyawanmu masih satu, omsetmu masih sedikit. Asal punya disiplin, mentalitas dan mimpi besar. Harus punya keyakinan bahwa suatu hari nanti bisnis kita akan besar."

    "Singkirkan rasa malu, tegak berdiri, songsong tantangan, belajar, punya impian, yakin dan optimis suatu saat pasti bisa menang. Jangan takut punya impian besar. Kita harus tangguh menyingkirkan tarikan gravitasi penolakan, kebangkrutan dan kemunduran. Jangan Pernah Menyerah!"

    "Kita harus punya mindset pertumbuhan yang menyukai tantangan, mampu menghadapi rintangan, tidak putus asa menghadapi penolakan seperti orang-orang sukses, serta belajarlah dari kesuksesan orang lain."

    "Jadilah baja, jangan jadi kayu yang mudah patah, jangan jadi kertas yang mudah sobek. Walau akan ada rasa sakit yang tidak mematikan, rasa sakit belajar bertumbuh, rasa sakit yang tidak membuatmu menyesal, rasa sakit karena kamu mengejar impianmu, memperjuangkan cita-citamu, cita-cita yang besar, cita-cita yang layak untuk diperjuangkan."

    "Anak muda harus punya destinasi besar yang layak diperjuangkan, harus punya tujuan-tujuan besar yang layak untuk dibeli dengan rasa sakitmu.

    Ingatlah Al Qur'an surat Al Insyiroh ayat 5 dan 6 yang artinya “Sesungguhnya dibalik kesusahan ada kemudahan,” 

    Tapi bagaimana kita akan menemukan kemudahan jika belum menempuh kesukaran?

    Lakukanlah yang mampu kita lakukan, temukalah Yerusalemmu, Konstatinopelmu, impian besarmu yang layak untuk diperjuangkan, berencana dan beroperasilah di skala besar."

    Setiap kata yang Coach Dr. Fahmi sampaikan saat itu memang begitu menggetarkan hati dan tanpa jeda. Hingga saat keluar dari ruangan itu pun membuatku merasa seperti sudah di-charge penuh energi.

    

    Wah, gimana sahabat, energinya sampai jugakah? Semoga getarannya mampu membuat kita semua semangat ya. Walaupun tujuannya harus kembali pada satu hal ya, ridho Allah saja.

    Ya, tulisan ini bisa ditarik inspirasi lebih luasnya lagi, seperti tentang mental baja yang harus kita punya dalam menghadapi masalah hidup apapun. 

    Impian besar dan kesuksesan yang kita miliki juga seharusnya tak sekedar untuk mengejar dunia yang fana ini ya, tapi untuk raih ridho-Nya. Jadi, dunianya cuma jadi wasilah dan jalan kita untuk mengejar kebahagiaan dan kesuksesan di akhirat saja ya, ikhtiar yang kita lakukan berpahala jika tujuannya ibadah, sedangkan hasilnya terserah Allah saja. 

    Yuk, yuk semangat! Ini masih Bulan Ramadan ya, semangat juga tingkatkan amal ibadah, ikhtiar kejar impian tentu boleh, tapi jadikan tujuannya tetap ibadah dan tak lalai juga kita dari dari ibadah wajib ya pastinya.

    Semoga Allah mampukan dan ridhoi aamiin

   

    

Previous article
Next article

21 Komentar

  1. Mindset. Satu kata ini sering banget dibahas di setiap even mentoring bisnis. Awalnya buatku ini tuh kaya "barang apaan sih?" Gitu. Eh, pas terjun langsung, ternyata fungsi dan manfaat mindset itu lebih besar ya. Semoga aja banyak umkm yang beruntung dan bisa memperbaiki bisnis mereka melalui seminar bisnis atau pelatihan bisnis kaya gini

    BalasHapus
  2. Salah enggak sih, jika impian atau harapan besar saya sekadar menjadi ibu yang berusaha dan terbaik untuk anakku. Meskipun impian tersebut dirasa remeh, tapi sebenarnya malah sulit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nggak salah menurut saya mbak, karena prioritas hidup setiap orang itu berbeda. Jadi tentu saja impian dan upaya untuk mewujudkannya juga berbeda

      Hapus
    2. Ma Syaa Allah, enggak salah Mbak, itu justru impian besar yang layak diperjuangkan. Semangat terus Mbak dan juga untuk para Ibu lainnya, love :)

      Hapus
  3. Rasulullah saja berdagang ya, maka kita juga perlu meneladani beliau, menjadi saudagar di negeri sendiri. Menjadi pedagang yang berakhlak dan jujur. Apapun bisnisnya, jangan takut untuk mulai melangkah, yang penting bisnisnya halalan thoyibah. Saya juga tertarik untuk bisnis digital saja. Mau mulai belajar kayak orang-orang yang sudah banyak sukses.

    Terima kasih atas artikel inspirasinya.

    BalasHapus
  4. Jleb banget ini:"Anak muda harus punya destinasi besar yang layak diperjuangkan, harus punya tujuan-tujuan besar yang layak untuk dibeli dengan rasa sakitmu."
    Meski sudah jadi ibunya anak muda, semangat tetap harus ada, sebagai teladan bagi anak-anak saya
    Makasih sudah mengingatkan lewat sharing di artikel ini

    BalasHapus
  5. Konon, 9 dari 10 pintu rejeki itu berasal dari perniagaan. Tapi sejujurnya saya sampai sekarang masih belum bisa berdagang. pernah jualan, yang ada nggak tegaan kalau ada yang nawar, apalagi kalau yang beli adalah teman/tetangga sendiri. Belum bisa sabar klo ada yang nawarnya kebangetan. Mentalnya belum kuat

    BalasHapus
  6. Tahun ini saya punya impian besar yang selalu saya visualkan. Harus bisa dan harus tercapai.

    BalasHapus
  7. Bisnis saya masih kecil dan belum punya karyawan, tapi saya tidak mau putus asa karena salah satu karakter muslim sejati itu adalah Qadirun ala Kasbi atau memiliki kemampuan usaha/mandiri

    BalasHapus
  8. Memiliki mental bisnin yang ulet adalah salah satu prasyarat menjadi businessman yang tangguh ya Kak. Semoga bisnis kakak sukses ke depannya. Amin

    BalasHapus
  9. Setuju Mba. Bahkan Rasulullah mencontohkan untuk merumuskan mimpi besar dalam keadaan sulit sekalipun. Kita pasti familiar dengan bisyarah Rasulullah yg diucapkan saat menggali parit sebagai persiapan menghadapi koalisi para musuh. Sebagian orang menganggap gila, namun kaum muslimin yg beriman menganggap itu sebagai sebuah pencapain yg harus d ikhtiarkan.

    So, generasi muslim emang harus punya visi besar dan ikhtiar maksimal. Hasilnya, itu jdi hak prerogatif Allah.

    BalasHapus
  10. Mbak aku baca tulisanmu jadi semangat membara ya. Kalimat2nya bagus2 bgt trs bikin aku melek, ada yg aku copast buat story hehe aku jg punya impian mbak tentunya aku gak mau jd kertas yg gampang disobek, semangatku harus kayak besi ya mbak gak gampang disobek atau gampang dipatahkan kayak kayu, semangaaaaat.

    BalasHapus
  11. MasyaAllah bener bnget mbaa. Kata2nya ngena di hati. Apa karena aku jg pernah ngalamin yaa.
    Semangat terus lah pokoknya kitaaa.

    BalasHapus
  12. Wah aku jadi semangat baca secarik paragraf di tulisan ini.
    Karna aku sedang belajar berbisnis kecil-kecilan, pasca kehilangan pekerjaan dari kantor tahun lalu...
    Ayok tetap semangat, semoga kita bisa menjadi orang sukses... :)

    BalasHapus
  13. Inspirasi dan motivasi dari Alquran Surah Al Insyirah ini powerful banget ya buat anak muda. Ada pesan optimisme di sana, bahwa setelah kesulitan akan datang kemudahan, mengingatkan tugas kita untuk terus maju berusaha.

    BalasHapus
  14. Kalau ada orang yang sebel sama pandemi, aku bersyukur sih karena justru sudah mulai berjalan mendekati mimpi. Ya perjalanan masih jauh dan banyak rintangan, tapi kita sebagai manusia kudu tetep berjuang selama masih hidup

    BalasHapus
  15. Setiap orang pasti punya satu impian besar. Ada yang terus berusaha tak pernah menyerah menggapainya. Ada yang memutuskan berhenti di tengah jalan. Adam ada yang hanya menyimpannya sehingga layak untuk dikenang. Gak ada yang lebih bagus selain terus mengejar impian kita, sebab sejatinya hidup adalah untuk diperjuangkan. Ikhtiar akan setimpal dengan hasil yg kita dapatkan.

    Suka sama quote ini, "Jangan takut kalau bisnismu saat ini masih kecil, kalau karyawanmu masih satu, omsetmu masih sedikit. Asal punya disiplin, mentalitas dan mimpi besar. Harus punya keyakinan bahwa suatu hari nanti bisnis kita akan besar."

    BalasHapus
  16. Baca ini terasa lagi mendengarkan semangat yang berapi-api! Setuju banget kak kita harus mempunyai mimpi yang besar meskipun hal yang kita punya ataupun bisnis yang kita lakukan masih kecill. terima kasih atas motivasinya ya Kak

    BalasHapus
  17. Saya pun niat akan membuka usaha suatu saat nanti. Saat ini sedang mengumpulkan modal. Bismillah, jadi pengusaha mengikuti jejak Rasulullah.

    BalasHapus

Silahkan share saran, kritik, ilmu, inspirasi positifmu di ilmair. Berkomentarlah dengan bijak. Spam akan saya hapus.
Mohon di-setting publik profile blog-nya ya, agar tidak ada profile unknown yang bisa menjadi broken link di blog ini.
Terima kasih ....

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel