Hidup Itu Pilihan, Bebas Terbatas dengan Segala Konsekuensinya
Hidup Itu Pilihan - Sahabat ilmair juga pasti setuju kan dengan hal itu? Karena memang dalam hidup ini kita semua diberikan begitu banyak pilihan ya oleh Allah, didampingi dengan apik oleh ketetapan-Nya dan menghasilkan dampak atau konsekuensi juga tentunya.
Ya, bisa dibilang bebas terbataslah hidup kita di dunia ini. Di satu sisi ada hamparan kesempatan yang bebas untuk kita pilih dan kendalikan, sementara di sisi lainnya ada juga yang membatasinya, sesuatu yang bukanlah ranah kuasa kita. Iya, itu dia yang namanya ketentuan dan ketetapan Allah, termasuk takdir untuk kita yang sudah tercatat di lauful mahfuz.
Setelah bergulat bebas dengan pilihan, akan ada si konsekuensi juga yang menanti kita. Setia dia menunggu deh pokoknya, enggak akan bisa dihindari. Walau bentuk dan waktunya terkadang pada tiap orang bisa berbeda ya. Ada yang segera tuh si konsekuensi dirasakan langsung setelah kita mengambil sebuah keputusan (memilih), ada juga yang ditunda nanti, tergantung sama penilaian-Nya ya tentu. Adilah pastinya kalau itu.
Seperti saat kita terbangun di pagi hari tadi misalnya, bebas kita memilih mau melakukan apa saat membuka mata. Mau membaca doa bangun tidur dahulu atau langsung asyik dengan si handphone? Bengong saja di atas kasur, membaca buku atau bangun dan melangkah ke kamar mandi? Sholat atau tertidur saja lagi? Ya, terserah kita deh bebas mau ngapain, tapi bermanfaat atau enggaknya waktu yang digunakan itu adalah bagian dari dampak yang harus diterima, plus ada pertanggung jawaban juga ya yang menanti kita di depan
Terus ... kalau misalnya kepala ini tiba-tiba rasanya sakit cenut-cenut, atau pintu kamar macet enggak bisa dibuka, atau air di kamar mandi mati enggak mengalir. Nah, itu dia keadaan yang terjadi tanpa kita bisa memilih alias takdir ya.
Walau terkadang, bisa juga si takdir ini merupakan dampak dari perbuatan kita sebelumnya atau justru perbuatan orang lain.
Kalau ngomongin soal perbuatan orang lain, itu masuknya ke dalam ranah yang bukan kuasa kita juga ya. Enggak bisa bebas kita mengatur orang lain mau ngapain, termasuk ketika orang itu mau berpikir dan bersikap baik atau buruk sama kita, ya, terserah dan pilihannya orang itu ya. Sedangkan kita, masih bisa bebas memilih lagi, mau merespon setiap takdir yang datang itu seperti apa.
Ya, sama juga seperti orang lain yang bebas mau bersikap dan berpikir apa, kita pun begitu. Lalu dampak dan konsekuensinya tentu harus masing-masing diri terima pada akhirnya.
Apapun yang datang dan masuk ke dalam hidup, entah itu orang, masalah, kesempatan dan hal lainnya, merupakan bagian dari takdir, enggak bisa sesukanya ya kita atur, tapi bisa kita pilih bagaimana memaknainya dan bersikap dalam menghadapinya.
Walau ada kalanya kita juga bisa memilih sebelumnya, akan menuju ke arah mana langkah ini. Sehingga nantinya akan dipertemukan dengan apa dan siapa. Walau bukan kita juga akhirnya yang menentukan, hanya berusaha memilih, hasilnya bukanlah ranah kita.
Ah, luas ya sebenarnya pembahasan soal pilihan di dalam hidup, karena di setiap sudut kehidupan ini pilihan akan selalu ada.
Dalam urusan menjemput rezeki saja misalnya, kita bebas ya memilih mau berikhtiar seperti apa, walau takarannya pada tiap diri sudah Allah tetapkan. Enggak pernah kita tahu itu besaran keseluruhannya berapa, karena ranah kita cuma pada usaha, bukan pada hasilnya.
Ya, usaha bisa saja kan ya menghianati hasil, enggak akan selalu sesuai semuanya, karena hidup juga merupakan ketikdakpastian. Rezeki tiap orang saja berbeda, maka sekalipun usaha yang dilakukan oleh dua orang itu sama, hasilnya bisa saja berbeda, tergantung takdir yang ditetapkan oleh Allah juga kan ya?
Walau pastinya Allah itu adil, enggak akan terlewat dalam menilai setiap usaha kita. Pasti enggak akan meleset semua takdir yang Allah telah tetapkan. Pas sesuai sama apa yang seharusnya diterima oleh setiap orang.
Rencana Allah pasti lebih baik ya dari rencananya manusia. Dia yang paling tahu apa yang terbaik bagi setiap orang dan seluruh kehidupan di dunia. Setiap keadaan dan kejadian, seperti pertemuan dan perpisahan, masalah dan kebaikkan hidup, kesenangan dan kesedihan, semuanya sudah tepat diijinkan-Nya terjadi sesuai dengan yang seharusnya terjadi.
Walau ada bagian dari ketetapan-Nya yang merupakan dampak dari perbuatan (pilihan) manusia. Lalu manusia jugalah yang akan mendapatkan konsekuensinya (mempertanggung jawabkan pilihannya), terutama yang abadi nanti di akhirat.
Humm ... Jadi kalau kita mau mendapatkan hasil baik dalam setiap pilihan yang kita ambil di dalam hidup, ya, yang harus kita perhatikan adalah bukan sekedar kemauan kita saja ya suka-suka. Namun, harus berkaitan juga dengan maunya Allah, ridho-Nya. Hingga dampak (konsekuensi) yang baik pun kita dapatkan.
Setuju sahabat? Menurutmu gimana nih soal hidup adalah pilihan? Pernahkah kamu galau dalam memilih? Pilihan apa yang telah diambil dan berdampak besar dalam hidupmu? Sharing di kolom komentarnya boleh banget ya.
*Ah, akhirnya saya pun memilih untuk update ilmair lagi nih setelah sekitar lima minggu ini sempat absen. Hihi tema "pilih" dari komunitas blogger 1minggu1cerita pun saya pilih.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menginspirasi sahabat semua aamiin
Memang benar adanya hidup ini pilihan. Namun kita sendiri yang harus memilih apakah ingin menciptakan hidup bermanfaat atau sebaliknya. Saya setuju dengan tulisan mba
BalasHapusTidak ada pilihan yang salah asal sedari awal kita tahu dan siap dengan segala konsekuensinya. Penyesalan itu yang membuat kesannya pilihan kita salah. Hal terpenting lainnya adalah berani bangkit.
BalasHapusBetul kak, setiap orang punya lihan dan konsekuensi yang mereka ambil, tentunya semua ada unsur pengaturan dari yang maha Kuasa (Allah SWT).
BalasHapusIya Kak, hidup ini miliknya Allah ya jadi harus ikuti aturannya Allah
HapusSemua sudah rencana Allah memang, tinggal gimana kita ikhtiarnya ya,
BalasHapusYa, semua serba pilihan, kita memang bisa bebas memilih, tapi kebebasab terbatas dan bertanggungjawab hehe.
BalasHapusBegitulah hidup kita di dunia ini ada konsekwensi
akhirnya pilih update ya sebelum dikick Teh Admin, hihihh.
BalasHapusyes, hidup adalah pilihan tapi kita harus bertanggung jawab dengan segala konsekuenesi atas pilihan kita :)
Usaha itu wajib, hasilnya Allah yang tentuin. InsyaAllah kalau ikhtiar kita baik, walaupun hasilnya belum sesuai dengan yang kita harapkan pasti akan ada hikmahnya.
BalasHapusiya Mba betul tugas kita cuma di usaha, hasilnya urusannya Allah, apapun pasti ada hikmahnya
HapusMembaca kalimat konsekuensi, saya langsung teringat kalau kita berbuat baik maka hasilnya juga baik. Kalau berbuat buruk maka hasilnya juga buruk. Misal kita selalu makan makanan sembarangan dan gak sehat, konsekuensinya adalah tubuh kita akan berpotensi terkena penyakit.
BalasHapusSetuju kakak. Kita bisa memilih harus bagaimana memaknai dan bersikap dalam menghadapi setiap problematika dalam hidup. Semoga segala usaha yang sedang kita perjuangkan saat ini, diberikan kemudahan dan keberkahan oleh Allah SWT, aamiin.
BalasHapusHidup itu memang terus saja dihadapkan pada sebuah pilihan. Kadang kita lupa bahwa apapun yang kita pilih selalu memiliki sebuah konsekuensi. Makanya saat konsekuensi atas pilihan kita datang menghampiri, kita seringkali merasa terkejut.
BalasHapusUsaha bisa saja kan ya menghianati hasil, hmm iya emang. Karena ngga semua yang kita inginkan bakal terwujud. Jadi daripada aku keewa, mending hasilnya aku serahkan pada Allah yang pasti tahu mana yang terbaik buatku. Dan yang paling penting, setiap prosesnya yang membuatku bersyukur bisa menyelesaikannya. Apapun hasilnya.
BalasHapusSetiap melewati fase kehidupan baru rasa-rasanya saya selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan. Misalnya seperti pas jaman mau kuliah, lulus kemudian mencari pekerjaan, menikah kemudian berhenti bekerja kantoran, menjadi ibu kemudian menyibukkan diri sebagai momwriter. Semuanya menghadapkan saya pada pilihan yang tidak selalu mudah. Tapi alhamdulillah semua berjalan lancar dengan segala dinamikanya. Dan yang pasti semuanya berdampak pada kehidupan saya.
BalasHapusBener ya. Jadi ingat pelajaran PMP waktu SD, dimana kebebasan kita akan dibatasi oleh kebebasan orang lain juga. Sehingga ketika bebas itu lepas, maka akan terjadi konsekuensi yang berakibat buruk.
BalasHapuswah baca ini serasa diingatkan lagi, bahwa dibalik setiap pilihan yang dipilih itu ada konsekuensi yang harus kita terima juga.
BalasHapussemua pilihan ada plus minusnya, selalu ada konsekuensinya. Apapun ppilihan kita harus siap dengan segala konsekuensinya. TErakhir adalah rasa pasrah terhadap semua kejadian
BalasHapusSetuju banget kl hidup itu penuh ketidakpastian ya Mbak Endah. Kadang kita merasa sudah maksimal berikhtias, eh si usaha gak nepatin janjinya, hihi. Berpasrah diri, tawakkal kepada Allah SWT adalah jalan terbaik
BalasHapusJadi inget ucapan bahwa satu-satunya yang pasti di dunia ini adalah ketidak pastian itu sendiri. Emang kita kudu berani ambil risiko saat memberikan keputusan yang tepat yah.
BalasHapusApapun yang kita pilih, harus siap dengan konsekuensinya termasuk jika pilihan itu gagal. Yang pasti tetaplah ketentuan Allah Swt yang harus diterima dengan ikhlas.
BalasHapusBetul kak. Kita diberi pilihan namun orang yg pandai adalah yg menyerahkan pilihannya sesuai aturan Allah. Berusaha semaksimal mungkin lalu sisanya biar Allah yg menentukan.
BalasHapusjadi baca ini serasa diingatkan lagi, bahwa dibalik setiap pilihan yang dipilih itu ada konsekuensi yang harus kita dan saya terima juga.
BalasHapusbebas terbatas dengan segala konsekuensinya. sy setuju, makasih untuk tulisan ini
BalasHapus