5 Tips Jadi Penulis - Catatan Penulis Pemula
Ilmair mau sharing "5 Tips Jadi Penulis" kali ini, siapa tahu bisa bermanfaat untuk para sahabat yang mau jadi penulis ya.
Tulisan ini sebenernya merupakan catatan buat saya yang memang masih seorang penulis pemula. Biar jadi pengingat kalau saya mau melangkah terus di dunia kepenulisan dan jadi penulis profesional yang sukses.
Ah iya ... dalam hidup ini selalu ada proses ya yang harus kita lalui untuk mencapai kesuksesan. Sukses itu nggak bisa instan kaya mie yang tinggal direbus terus diaduk-aduk dengan bumbu lalu jadi dalam 15 menit. Kalaupun ada di dunia ini yang didapat secara instan, biasanya nggak akan sehat ya seperti mie tadi. Atau mungkin bisa saja kelihatannya seseorang itu mudah mendapatkan kesuksesan dan sepertinya instan, padahal perjalanannya di belakang mungkin panjang dan bisa jadi berdarah-darah dan banyak air mata yang tumpah juga.
Jadi penulis yang sukses pun pasti begitu, untuk bisa menerbitkan banyak buku yang best seller, ya nggak bisa instanlah pastinya, lagi-lagi perlu proses yang harus dilalui.
Diantara banyaknya proses, 5 langkah berikut ini mungkin bisa jadi catatan para penulis pemula yang mau bertumbuh, silahkan disimak - boleh banget kalau ada sahabat yang mau koreksi atau kasih tambahan saran ya, silahkan tinggalkan jejak di kolom komentar ya.
5 Tips Jadi Penulis - Catatan Penulis Pemula
1. Baca buku
Membaca buku adalah hal yang wajib dilakukan ya kalau kita mau jadi penulis, terutama buku-buku yang sesuai dengan tema yang mau kita tulis
Dengan membaca buku, pengetahuan kita akan bertambah, baik itu ilmu yang tertuang dari tulisan yang kita baca maupun kosa katanya. Buku yang kita baca juga bisa jadi sumber referensi tulisan-tulisan kita ya nantinya.
Humm .... buat saya sendiri, baca buku tuh termasuk PR banget untuk dilakukan secara konsisten sih. Hihihi ... dasar saya, punya hobi menulis tapi baca bukunya moodyan sekali.
Iya, saya tuh kalau membaca buku seringnya suka-suka dari dulu, membaca apa yang ingin saya baca, suka loncat-loncat halaman bacanya (kecuali untuk buku novel ya, nggak bisa loncat-loncat karena ada alur ceritanya). Bahkan ada kalanya saya suka memilih cari bacaan di google saja daripada harus anteng baca 1 buku. Untuk yang satu ini jangan ditiru ya, karena cari ilmu di google tuh ya harus hati-hati banget, harus benar-benar memastikan kalau sumber tulisan yang dibaca itu jelas dan bukan hoax. Apalagi ilmu dari hasil browsing di internet itu setengah-setengah dan nggak utuh, berbeda dengan ilmu yang terdapat di dalam sebuah buku.
Ah pokoknya konsisten baca buku tuh tantangan banget buat saya. Ya mau nggak mau harus dipaksakan berubah juga kebiasaan ini, terutama kalau saya mau jadi penulis profesional yang sukses. Kalau sahabat gimana?
2. Konsisten Menulis
Mau jadi penulis ya harus konsisten menulis juga dong, karena keahlian itu memang bisa terbentuk dari jam terbang ya, dari latihan yang terus menerus dilakukan.
Hayooo jangan lupa kalau nggak ada yang instan ya di dunia ini! Baru menulis sekali dua kali terus mau langsung bagus tulisannya dan disukai banyak orang? Humm ... nggak ada yang begitu, semua penulis yang sudah jago menulisnya juga pasti melewati fase panjang latihan ini.
Mengalami berkali-kali tulis hapus - tulis hapus, salah ketik dan typo, lalu bermetamorfosis juga tulisannya setiap waktu jadi semakin baik, justru asyik banget kan ya, daripada stuck saja di tempat dan kita nggak berkembang, duuuh ya nggak banget lah ...
Konsisten menulis, berarti harus konsisten juga untuk cari ide yang kemudian dikembangin biar jadi tulisan yang bagus. Pokoknya nikmati saja prosesnya jangan dijadikan beban, kalau sudah terbiasa juga nanti kita bisa jadi ahli menulis kan ya. Bisa itu kan juga karena terbiasa ya. Mau jadi ahli menulis ya harus terbiasa konsisten menulis dong ya.
Hummm ... tapi lagi-lagi buat saya si penulis pemula ini, konsisten menulis bisa dibilang tantangan juga nih. Ya harus saya dorong diri ini untuk rutin menulis, bahkan baiknya jadwalkan perhari berapa jam atau berapa lembar ya untuk menulis. Itu pesan dari beberapa coach menulis yang pernah saya dengar sih ... semoga saya bisa lakukan hal itu, begitupun dengan sahabat ya ...
3. Percaya Diri dan Pantang Menyerah
Untuk jadi penulis yang karyanya dikenal dan disukai banyak orang, kita juga harus punya rasa percaya diri dan pantang menyerah ya.
Karena kita akan menunjukkan karya ke dunia, entah itu dengan sharing dan posting di banyak platform dunia maya ataupun mengirimnya ke media. Ya ... hal itu nggak akan bisa dilakukan kalau kitanya nggak PD dan mudah putus asa.
Proses bertumbuhnya seorang penulis pemula hingga menjadi penulis yang sukses itu pasti ada rintangannya dong, saat melewatinya tentu bukan hal yang mudah, tapi jangan dilihat sulit ya.
Hummm ... saya jadi inget tulisan di ilmair tentang tips berbisnis - 8 cara memulai bisnis dan bertumbuh untuk sukses ya, kita tuh harus punya mental preparation dan mental baja, hayooo itu berlaku juga ya di sini.
Ikut tantangan menulis yang di pos di media sosial, lomba menulis atau kirim naskah ke penerbit ... ya harus percaya diri dan pantang menyerah dong! Kita harus punya mental yang siap untuk ditolak, diacuhkan dan dipandang sebelah mata. Harus punya mental baja yang nggak mudah patah seperti kayu dan nggak mudah sobek seperti kertas. Pokoknya apapun rintangannya, menulis saja terus sampai tulisannya bikin orang jatuh cinta. Eh jangan sih bikin orang jadi jatuh cinta sama tulisan kita, mending juga buat orang jatuh cinta sama Sang Maha Cinta, tulisan kita cukup jadi inspirasi dan motivasi saja, jadi perantara cinta-Nya.
PD saja lagi tulis dan posting di media sosial, blog atau flatform menulis lainnya, walau mungkin awalnya "krik-krik" rasanya kok nggak ada ya yang baca tulisan kita ya? Eh, jangan pantang menyerah! Cek lagi kenapa ya bisa "krik-krik", kurang interaksikah kita di media sosial? Atau kurang dibagikan ya link tulisannya? Atau hayooo itu publishnya keprivat untuk dibaca sendiri kali ya? Ah jangan malu-malu menunjukan karya kita ya, selama isinya bermanfaat dan memang nggak malu-maluin aka menyalahi tuntunan-Nya.
Eh tapi jangan lupa untuk dicatat, bahwa rasa percaya diri dan pantang menyerah ini harus tumbuh di jalan yang baik ya, jangan sampai tujuan kita menulis juga salah arah. Ya ... banyaklah contohnya jaman sekarang, dari berita hoax yang beredar, tulisan-tulisan yang menjelek-jelekan sesama hingga menghina agama, melecehkan ulama dan lain sebagainya. Dan mereka yang lakukan itu tuh tampil dengan begitu PD dan pantang menyerah ya, Astaghfirullah ... Nauzubillah.
Ah tapi in syaa Allah ya kita semua dijauhkan dari rasa percaya diri dan pantang meyerah yang seperti itu, karena kita adalah para penulis positif yang mau berbagi kebaikkan dan bahagia sampai ke akhirat ya.
4. Gabung ke Komunitas
Terbuhung dengan teman-teman satu frekuensi itu pastilah menyenangkan, bisa saling support dan memotivasi. Yup, begitu juga dengan penulis pemula, ayooo jangan sendirian saja dipojokkan, malu-malu dan nggak percaya diri, segeralah merapat dan gabung ke komunitas menulis yang sudah banyak ada di grup-grup medsos atau chat whatsapp dan telegram ya.
Gabung ke komunitas menulis itu sebenernya asyik loh! Walau kalau introvertnya lagi keluar, saya lebih suka jadi silent reader saja, muncul sekali dua kali saja rasanya sudah paling bagus, komen irit sepatah - dua patah kata atau kalimat panjang sesekali tapi habis itu menghilang. Tapi kalau diajak temen grup japrian bisa ngobrol asyik juga kok, sambil curhat dan promo-promo dikitlah. Walau saya tuh bisa ikutan rame juga loh kalau grupnya sudah bikin saya merasa nyaman.
Pokoknya gabung komunitas menulis itu sebaiknya dilakukan seorang penulis pemula ya, menyambung ukhuwah, berbagi informasi tentang dunia menulis, sharing tulisan dan karya kita, ikutan tantangan menulis sekian hari yang di pos di media sosial, atau bareng-bareng bikin buku antologi.
Kalau sahabat semua suda pernah gabung komunitas menulis apa? Boleh di share dong di kolom komentar ...
Makasih kak informasi tips nya sangat membantu dan bermanfaat
BalasHapussama-sama Kak, makasih udah berkunjung
HapusSetuju bgd sama tips2 nya Kak. Sebagai orang yg sedang berjuang buat menulis n membereskan naskah, aku related bgd sama tips2 ini. Klo lg buntu, aku biasanya baca buku yg banyak buat nyari inspirasi atau belajar teknik penceritaannya.
BalasHapusBuat training kepenulisan jg membantu bgd buat belajar n nambah ilmu.
Makasi sharingnya kak 😊
Makasih banyak atas tips nya kak ilmair, konsisten menulis itu yang kadang masih berat. Kalo lagi semangat menulis bisa buat dua artikel dalam sehari tapi kalo lagi ngga mood, sebulan sekali nulisnya.😂
BalasHapusYang paling besar dalam jadi penulis itu adalah konsistensi menulisnya menurut saya. Ibarat mata pisau, kalau lama gak dipakai ia jadi tidak tajam, begitu juga menulis. Omong-omong, terima kasih sudah berbagi tips kak
BalasHapusPercaya gak percaya, konsisten itu adalah hal yang sulit.
BalasHapus